Turki Tak Mau Bantu Taliban di Bandara Kabul Jika Tak Diperbolehkan Bawa Tentara

Sabtu, 28 Agustus 2021 14:00 WIB

Presiden Turki Tayyip Erdogan berpidato di depan anggota Partai AK yang berkuasa selama pertemuan di parlemen di Ankara, Turki, 23 Desember 2020. [Kantor Pers Kepresidenan / Selebaran melalui REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Turki memastikan tak akan memberikan bantuan teknis ke Taliban soal operasional Bandara Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan apabila tak diperbolehkan membawa tentara. Keputusan itu diambil menyusul serangan teror oleh ISIS-K yang menewaskan 175 orang per berita ini ditulis.

Diberitakan sebelumnya, Taliban mengajukan permohonan resmi ke Turki karena kurangnya pemahaman teknis soal operasional bandara. Harapan Taliban, Turki sudah bisa memberikan bantuan per hari Selasa ketika periode evakuasi oleh tentara asing rampung. Namun, Taliban ogah ada tentara Turki di bandara Kabul karena mereka bagian dari NATO.

"Ultimatum mereka agar tentara asing keluar dari Afghanistan juga berlaku untuk pasukan Turki," ujar sumber di Pemerintah Turki, Jumat waktu setempat, 27 Agustus 2021.

Salah seorang pejabat senior Turki, yang juga enggan disebutkan namanya, mengatakan serangan ISIS-K menimbulkan keraguan di pihaknya. Mereka ragu Taliban akan mampu melindungi pekerja-pekerja teknis Turki dari ancaman ISIS-K. Oleh karenanya, kata ia, Pemerintah Turki meminta tentara mereka diperbolehkan bertahan di Afghanistan.

"Permintaan Taliban bisa kami wujudkan. Namun, permintaan kami adalah keamanan di bandara juga diawasi oleh tim kami, terdiri atas mantan tentara, polisi, dan anggota perusahaan militer swasta."

Orang-orang mengantre untuk naik ke sebuah pesawat militer Jerman dan meninggalkan Kabul di bandara Kabul, Afghanistan, pada 24 Agustus 2021. Akhir bulan Agustus 2021 merupakan batas akhir misi evakuasi bagi AS dan negara lainnya. (Xinhua)


"Kami tidak begitu nyaman dengan skenario warga Turki bekerja di bandara Kabul dengan penjagaan dilakukan oleh Taliban. Serangan pada hari Kamis membuktikan hal kekhawatiran kami," ujar pejabat terkait menegaskan.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menambahkan, belum ada keputusan final soal permintaan Taliban. Ia berkata, Turki tidak dalam posisi terburu-buru, tak terkecuali soal memulai penerbangan komersil ke Afghanistan lagi.

Erdogan berkata, pembicaraan dengan Taliban akan digelar kembali begitu situasi di Kabul mereda. Perkembangan terakhir, sejumlah laporan intelijen menyatakan ISIS-K berpotensi melakukan serangan teror lagi menjelang akhir periode evakuasi pada 31 Agustus nanti.

Per berita ini ditulis, total ada 350 tentara dan 1400 warga telah dievakuasi oleh Pemerintah Turki sejak Taliban mengambil alih Afghanistan pada 14 Agustus lalu.

Taliban, secara terpisah, optimistis bisa mengendalikan operasional Bandara Hamid Karzai, Kabul. Mereka bahkan pede proses transisi akan berlangsung cepat begitu tentara-tentara asing mengakhiri evakuasinya dan meninggalkan Afghanistan. Saat ini, mayoritas evakuasi dilakukan oleh Amerika.

Baca juga: Taliban Minta Turki Bantu Operasional Bandara Hamid Karzai di Afghanistan

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

1 hari lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

2 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

3 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

3 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

3 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

11 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

12 hari lalu

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya