PBB Sebut Taliban Telah Menganiaya Stafnya di Afghanistan

Kamis, 26 Agustus 2021 15:00 WIB

Pejuang Taliban berbaris berseragam di jalan di Qalat, Provinsi Zabul, Afghanistan, pada 19 Agustus 2021. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan bahwa Taliban telah menganiaya staf mereka yang berada di Afghanistan. Salah satunya dipukuli pada Ahad pekan lalu ketika yang bersangkutan tengah berjalan menuju Bandara Hamid Karzai, Kabul, untuk dievakuasi. Hal itu terungkap dari dokumen internal PBB yang bocor ke media.

"Taliban menggeledah mobilnya dan menemukan kartu identitas PBB. Mereka kemudian memukulinya," ujar dokumen internal PBB, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 26 Agustus 2021.

Insiden kedua terjadi di hari Senin pekan ini. Tiga pria misterius, yang diyakini sebagai Taliban, mengunjungi rumah staf PBB dan mencarinya. Anak dari staff terkait mengatakan ayahnya tak berada di rumah yang kemudian dituding telah berbohong.

Kedua insiden tersebut adalah sebagian dari sejumlah laporan yang diterima PBB. Selain penganiayaan, PBB menyampaikan stafnya juga diancam dan rumhanya dijarah. Hal itu, kata dokumen internal PBB, terjadi sejak 10 Agustus lalu, empat hari sebelum Taliban mengambil alih pemerintahan.

Selama ini, Taliban selalu mengklaim bahwa mereka telah berubah, akan menghargai HAM, serta menjamin keselamatan warga internasional maupun lokal di Afghanistan. Hal itu, kata mereka, demi mendapat pengakuan dari komunitas internasional. Namun, beberapa laporan terakhir menunjukkan sebaliknya.

Selain dokumen PBB, ada juga laporan bahwa mereka memaksa warga-warga di Afghanistan untuk bekerja. Selain itu, warga perempuan juga diminta Taliban untuk tidak bekerja dengan dalih untuk keselamatan mereka. Hal itu menimbulkan ketidakpercayaan dari berbagai pihak.

Juru bicara PBB tidak membantah ataupun membenarkan isi dokumen yang bocor. Walau begitu, mereka menyatakan bahwa Taliban bertanggung jawab atas keselamatan warga ataupun personil PBB yang bertugas di Afghanistan.

"Kami terus berkomunikasi dengan mereka (Taliban) untuk hal tersebut," ujar juru bicara PBB, Stephane Dujarric.

Dujarric menambahkan, PBB telah merelokasi 300 stafnya dari Afghanistan ke Kazakhstan. Mereka yang masih berada di Afghanistan ada 3000 orang.

Taliban, per berita ini ditulis, belum memberikan komentar apapun atas laporan internal PBB. Namun, sebelumnya, Taliban berjanji akan menginvestigasi segala kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anggotanya di Afghanistan.

Baca juga: Taliban Minta Perempuan Afghanistan Untuk di Rumah dan Tidak Bekerja

ISTMAN MP | REUTERS



Berita terkait

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

3 jam lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

5 jam lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

23 jam lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

1 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

2 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

2 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

2 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya