Afghanistan Krisis Kesehatan, WHO Sebut Stok Obat Hanya Cukup untuk Seminggu

Reporter

Tempo.co

Rabu, 25 Agustus 2021 17:02 WIB

Pegawai rumah sakit mengevakuasi seorang wanita yang terluka setelah ledakan di Kabul, Afghanistan, 25 Juli 2019. REUTERS/Omar Sobhani

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyatakan persediaan obat-obatan di Afghanistan hanya cukup untuk satu minggu. Hingga kini pengiriman obat dan peralatan medis lainnya sulit masuk ke negara tersebut karena pembatasan di Bandara Hamid Karzai, Kabul.

Menurut Direktur Regional WHO Ahmed Al-Mandhari, lembaga tersebut juga khawatir infeksi covid-19 naik akibat turunnya pengujian hingga 77 persen selama sepekan terakhir. Sejak Taliban berkuasa kembali, vaksinasi covid-19 dan pengujian turun drastis.

Dalam briefing online, Al-Mandhari mengatakan 95 persen fasilitas kesehatan di Afghanistan tetap beroperasi. Namun beberapa staf wanita belum kembali bekerja dan pasien wanita sekarang takut meninggalkan rumah.

"Kami dengan cepat mendistribusikan obat-obatan ke fasilitas kesehatan dan mitra di Kabul, Kandahar dan Kunduz. Namun sekarang persediaan WHO hanya cukup untuk satu minggu. Kemarin 70 persen dari pasokan telah dikirim ke fasilitas kesehatan," kata Al-Mandhari.

Lebih dari 500 ton pasokan medis yang dikirim dari Dubai termasuk peralatan bedah dan peralatan malnutrisi, telah ditunda akibat adanya pembatasan di Bandara Kabul.

Advertising
Advertising

Richard Brennan, Direktur Darurat Regional WHO mengatakan negara produsen obat diharapkan bisa membantu pengiriman. Dia berharap kelangkaan obat bisa diatasi segera.

"Kami sedang bernegosiasi dengan tiga atau empat negara, saya pikir kami akan dapat mengamankan penerbangan," katanya.

Menurut Brenan, dari hasil pembicaraan dengan Taliban, kelompok ini meminta PBB tetap berada di Afghanistan. "Taliban telah menjelaskan bahwa mereka ingin PBB tetap tinggal, mereka menginginkan kesinambungan layanan kesehatan," katanya.

Baca: Taliban Peringatkan AS Setop Evakuasi Dokter dan Insinyur Afghanistan

CNA | REUTERS

Berita terkait

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

20 jam lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

6 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya