Bos Mafia Yakuza Jepang Paling Ditakuti Dihukum Mati Meski Minim Bukti

Reporter

Tempo.co

Rabu, 25 Agustus 2021 08:31 WIB

Ilustrasi Yakuza Jepang. Onajunket.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Jepang menghukum mati seorang bos mafia yakuza pada Selasa, 24 Agustus 2021. Dia dinyatakan telah memerintahkan pembunuhan dan serangan terhadap tiga warga lainnya.

Satoru Nomura, kepala sindikat kejahatan Kudo-kai berusia 74 tahun di barat daya Jepang, membantah tuduhan tersebut. Ia membantah telah mendalangi serangan kekerasan terhadap masyarakat umum.

Pengadilan Distrik Fukuoka mengkonfirmasi telah menjatuhkan hukuman mati kepada Nomura. Sedangkan media Jepang mengatakan hakim tetap memutuskan hukuman mati meski kurangnya bukti yang secara langsung menghubungkan Nomura dengan kasus pembunuhan tersebut.

"Saya meminta keputusan yang adil. Anda akan menyesali ini selama sisa hidup Anda," kata bos mafia yakuza, Satoru Nomura kepada hakim setelah hukumannya, menurut media Jepang Nishinippon Shimbun.

Mafia yakuza telah lama ditoleransi di Jepang. Kelompok ini secara tidak resmi diperlukan untuk memastikan ketertiban di jalanan dan menyelesaikan sesuatu dengan cepat.

Advertising
Advertising

Namun dalam beberapa dekade terakhir, peraturan anti-geng yang lebih ketat, toleransi sosial yang memudar dan melemahnya ekonomi membuat keanggotaan yakuza terus menurun.

Menurut berkas di pengadilan, Nomura sebelumnya dinyatakan bersalah karena memerintahkan penembakan fatal pada 1998 terhadap seorang mantan bos koperasi perikanan. Dia juga dituding berada di balik serangan tahun 2014 terhadap kerabat korban pembunuhan, dan serangan pisau di tahun 2013 terhadap seorang perawat di sebuah klinik tempat Nomura dirawat.

Sedangkan penembakan pada 2012 terhadap seorang mantan pejabat polisi yang menyelidiki Kudo-kai, juga dianggap sebagai tanggung jawab Nomura. Pejabat itu selamat dengan luka serius di pinggang dan kakinya.

Menurut jaksa, Nomura adalah satu-satunya yang memegang kontrol terhadap Kudo-Kai setelah orang nomor duanya, Fumio Tanoue dijatuhi hukuman penjara seumur hidup kemarin.

Yakuza tumbuh subur di Jepang setelah perang dunia kedua. Organisasi kriminal bernilai miliaran dolar ini terlibat dalam segala sektor mulai dari narkoba dan prostitusi hingga pemerasan perlindungan dan kejahatan kerah putih.

Tidak seperti mafia Italia atau triad Cina, yakuza telah lama menempati area abu-abu dalam masyarakat Jepang. Setiap kelompok memiliki markas sendiri dan diketahui oleh polisi.

Jepang adalah salah satu dari sedikit negara maju yang mempertahankan hukuman mati. Saat ini jumlah terpidana mati di sana sekitar 100 orang lebih. Dukungan publik untuk hukuman mati tetap tinggi meskipun ada kritik internasional, termasuk dari pembela hak asasi manusia.

Baca: Bos Mafia Terkaya Italia Ditangkap di Spanyol Setelah Buron Dua Tahun

CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

5 jam lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

14 jam lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

15 jam lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

15 jam lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad pada Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

23 jam lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

1 hari lalu

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

1 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

1 hari lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya