G7 Sepakat Desak Taliban Izinkan Perpanjangan Tenggat Evakuasi di Afghanistan

Rabu, 25 Agustus 2021 07:30 WIB

Seorang anggota Taliban berjaga saat orang-orang berjalan di pintu masuk Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, 16 Agustus 2021. Diketahui sebelumnya Taliban menggunakan senapan AK-47, tetapi kini pasukan tersebut telah menggunakan senjata milik Amerika Serikat M16. REUTERS/Stringer


TEMPO.CO, Jakarta - PM Inggris Boris Johnson mengungkapkan bahwa G7 telah sepakat untuk bernegosiasi dengan Taliban perihal durasi masa evakuasi di Afghanistan. Hal itu mengingat masa evakuasi dijadwalkan berakhir pada 31 Agustus nanti namun masih ada puluhan ribu warga menanti giliran diselamatkan di Bandara Hamid Karzai, Kabul.

"Apa yang kami capai hari ini, G7 menyapakati aksi bersama untuk menangani evakuasi warga, namun juga roadmap negosiasi dengan Taliban (soal evakuasi)," ujar Johnson usai pertemuan virtual G7, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 24 Agustus 2021.

Johnson melanjutkan, G7 tidak hanya akan mendesak Taliban untuk memperpanjang durasi masa evakuasi, namun juga menjamin keamanan jalur menuju bandara Hamid Karzai. Diberitakan pekan lalu, 20 orang meninggal di area bandara Hamid Karzai.

Untuk memastikan Taliban menuruti permintaan tersebut, Johnson memastikan bahwa G7 akan memiliki posisi tawar tinggi. Hal itu bisa berupa ancaman sanksi hingga penahanan dana bantuan.

Para tentara Inggris, Turki, dan AS membantu seorang bocah saat evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, 20 Agustus 2021. Para tentara asing bahu-membahu mengevakuasi warga Afghanistan, khususnya anak-anak. Sgt. Victor Mancilla/U.S. Marine Corps/Handout via REUTERS


"Beberapa dari Taliban mungkin tidak akan menyetujui permintaan kami, tapi bisa jadi beberapa dari mereka bisa melihat logikanya. G7 memiliki posisi tawar yang tinggi secara ekonomi, diplomatik, dan politik."

"Apa yang kami coba tegaskan, Afghanistan tidak bisa kembali menjadi ladang pembibitan terorisme, Afghanistan tidak bisa menjadi negara narkotika, dan perempuan Afghanistan harus bisa mendapatkan pendidikan," ujar Johnson menegaskan.

Ditanyai apakah negara anggota G7 menyampaikan keluhan terhadap Presiden Amerika Joe Biden perihal penarikan pasukan dan penanganan evakuasi, Johnson mencoba menghindarinya.

"Evakuasi oleh militer bisa dikatakan cukup sukses. Kami yakin bisa mengevakuasi ribuan orang lagi. Namun, situasi di bandara tidak kunjung membaik dan itu menakutkan bagi mereka yang mencoba kabur," ujar Johnson menegaskan

Per berita ini ditulis, tenggat evakuasi warga dari Afghanistan masih bertahan di tanggal 31 Agustus 2021. Berbagai pihak mendesak Amerika dan sekutu-sekutunya untuk memperpanjang durasi masa evakuasi hingga September.

Baca juga: Inggris Bakal Dorong Sanksi Terhadap Taliban di Pertemuan Kelompok G7

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

17 jam lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

17 jam lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

1 hari lalu

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengambil langkah permanen untuk memindahkan permukiman warga, khususnya di Pulau Ruang, pulau utama di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

2 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

11 hari lalu

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Rekomendasikan Evakuasi Warga di Radius Bahaya Gunung Ruang

14 hari lalu

Badan Geologi Rekomendasikan Evakuasi Warga di Radius Bahaya Gunung Ruang

Badan Geologi merekomendasikan warga Pulau Tagulandang yang bermukim di radius bahaya Gunung Ruang dievakuasi.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Membela Israel, Janjikan G7 akan Bertindak terhadap Serangan Iran

19 hari lalu

Joe Biden Membela Israel, Janjikan G7 akan Bertindak terhadap Serangan Iran

Joe Biden mengecam serangan Iran terhadap Israel dan menjanjikan dukungan G7 bagi sekutunya.

Baca Selengkapnya

Sempat Anjlok, Evakuasi Commuter Line Kampung Bandan-Cikarang Selesai

20 hari lalu

Sempat Anjlok, Evakuasi Commuter Line Kampung Bandan-Cikarang Selesai

Proses evakuasi rangkaian Commuter Line No.5508 relasi Kampung Bandan-Cikarang via Pasar Senen telah selesai pada pukul 10.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Lebaran 2024: Sudin Damkar Jaktim Evakuasi Cincin hingga Anting Nyangkut

23 hari lalu

Hari Pertama Lebaran 2024: Sudin Damkar Jaktim Evakuasi Cincin hingga Anting Nyangkut

Personel Damkar dikerahkan untuk mengevakuasi setelah korban tak bisa melepas cincin yang dipakainya saat salat Id.

Baca Selengkapnya

Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

29 hari lalu

Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu, 3 Apil 2024, mengungkap kehancuran di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza

Baca Selengkapnya