Taliban Peringatkan AS Konsekuensi Jika Telat Tarik Pasukan dari Afghanistan

Reporter

Tempo.co

Selasa, 24 Agustus 2021 09:15 WIB

Ratusan orang berlari mengejar pesawat kargo militer AU Amerika Serikat yang hendak tinggal landas di bandara Kabul, Afganistan, dalam cuplikan video yang diunggah pada Senin, 16 Agustus 2021. Beberapa warga Afganistan bahkan nekat bergelantungan di roda dan ban pesawat tersebut. Mereka berbondong-bondong meninggalkan negaranya setelah Taliban menguasai Kabul. Twitter/@morkazemian

TEMPO.CO, Jakarta - Taliban mengultimatum Amerika Serikat segera menyelesaikan penarikan pasukan dari Afghanistan. Kelompok ini memperingatkan AS bahwa ada konsekuensi bila telat dilaksanakan. Batas waktu penarikan adalah 31 Agustus 2021.

Dalam wawancara dengan Sky News di Doha, juru bicara Taliban Suhail Shaheen mengatakan jika AS meminta perpanjangan waktu, maka mereka memperluas pendudukan. "Ini adalah garis merah. Presiden Joe Biden mengumumkan bahwa pada 31 Agustus mereka akan menarik semua pasukan militer. Jadi jika diperpanjang, itu berarti mereka memperluas pendudukan, sementara tidak perlu untuk itu."

Shaheen menambahkan, Taliban tak memberi waktu lagi untuk AS atau Inggris untuk melanjutkan evakuasi. Sebabnya perpanjangan waktu akan menimbulkan ketidakpercayaan antara ketiga pihak.

"Jika AS atau Inggris mencari waktu tambahan untuk melanjutkan evakuasi, jawabannya tidak. Atau akan ada konsekuensinya. Ini akan menciptakan ketidakpercayaan di antara kita. Jika mereka berniat melanjutkan pendudukan, itu akan memicu reaksi," katanya.

Juru Bicara Departemen Pertahanan AS John Kirby menanggapi pernyataan Taliban. "Kami telah melihat pernyataan publik oleh juru bicara Taliban tentang pandangan mereka pada 31 Agustus, saya pikir kita semua memahami pandangan itu." Kirby menegaskan evakuasi dilakukan secepat mungkin untuk mengeluarkan orang sebanyak mungkin dari Afghanistan.

Advertising
Advertising

Perdana Menteri Inggris Borris Johnson sebelumnya meminta Presiden Joe Biden memperpanjang tenggat waktu bagi pasukan AS di Afghanistan. Hal itu mengingat masih banyaknya warga yang belum terangkut di bandara Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan. Jika tak ada penyesuaian, maka evakuasi warga dari Afghanistan diakhiri Agustus ini.

Untuk membicarakan hal tersebut, Boris Johnson mengatakan dirinya akan menggelar virtual meeting dengan anggota G7. Amerika adalah salah satu anggotanya. Pertemuan bakal digelar Selasa ini dengan fokus utama krisis di Afghanistan.

Baca: Boris Johnson Minta Joe Biden Perpanjang Durasi Evakuasi Warga Afghanistan

SKY NEWS | AL JAZEERA| REUTERS

Berita terkait

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

38 hari lalu

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

Serangan mematikan di Moskow yang diklaim oleh afiliasi ISIS menyebabkan 137 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

55 hari lalu

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

Indonesia bekerja sama di antaranya dengan UNICEF memberikan bantuan vaksin polio bOPV ke Afghanistan

Baca Selengkapnya

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

57 hari lalu

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah

Baca Selengkapnya

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

2 Maret 2024

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

Badai salju hebat di Afghanistan menyebabkan 15 orang tewas dan ribuan ternak mati.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

27 Februari 2024

Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

Menlu Retno mendesak Dewan HAM PBB untuk menangani pelanggaran hak asasi manusia berat yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

26 Februari 2024

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

Taliban membebaskan Herbert Fritz, seorang ekstrimis anti-imigran berusia 84 tahun. Ia sedang membuat artikel wisata di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

20 Februari 2024

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

Menlu Retno Marsudi mengangkat isu hak-hak perempuan Afghanistan dalam konferensi PBB di Doha, Qatar yang membahas Taliban.

Baca Selengkapnya

AS Akui Tidak Beri Peringatan terhadap Irak sebelum Serangan Jumat

6 Februari 2024

AS Akui Tidak Beri Peringatan terhadap Irak sebelum Serangan Jumat

AS mengakui pihaknya tidak memberikan pemberitahuan kepada Irak tentang serangan tersebut meskipun ada klaim sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Jelang Pemilu Pakistan, Calon Independen Ditembak Mati

1 Februari 2024

Jelang Pemilu Pakistan, Calon Independen Ditembak Mati

Ini menjadi pembunuhan kedua terhadap kandidat terkait dengan partai mantan PM Pakistan Imran Khan

Baca Selengkapnya

Lebih dari 7,5 Juta Balita Terima Vaksin Polio di Afghanistan

1 Februari 2024

Lebih dari 7,5 Juta Balita Terima Vaksin Polio di Afghanistan

Lebih dari 7,5 juta anak balita akan menerima vaksin polio di 21 dari 34 provinsi di Afghanistan

Baca Selengkapnya