Angela Merkel Dikecam karena Evakuasi Bir daripada Orang dari Afghanistan

Reporter

Tempo.co

Senin, 23 Agustus 2021 11:30 WIB

Kanselir Jerman Angela Merkel. Bernd von Jutrczenka/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kanselir Angela Merkel dan pemerintahannya dikecam setelah Jerman lebih memilih mengevakuasi puluhan ribu kaleng bir daripada orang-orang dari Afghanistan, ketika Taliban merebut ibu kota.

Sebelumnya surat kabar Jerman, Bild, melaporkan bahwa Jerman telah mengevakuasi 65.000 kaleng bir dan 340 botol wine terlebih dahulu daripada orang Afghanistan yang bekerja untuk agen-agen Jerman. "Penarikan Jerman dari Afghanistan: Bir dan Wine Dievakuasi - Staf Lokal Masih Tinggal", tulis tajuk surat kabar Bild mengenai laporan itu.

Evakuasi kaleng bir dan wine dilakukan pada akhir Juni ketika tentara Jerman menyelesaikan penarikan pasukannya dari Afghanistan, menurut Daily Express, dikutip 23 Agustus 2021.

Pada saat itu, ratusan staf Afghanistan dan anggota keluarga tidak diberikan visa dan tidak dievakuasi.

"Mereka yang bekerja selama bertahun-tahun untuk Jerman dan mempertaruhkan hidup mereka tampaknya kurang berharga daripada kaleng bir untuk pemerintah federal," tulis editorial Bild.

Advertising
Advertising

Christoph Hoffmann, dari partai oposisi Free Democratic Party, mengecam Menteri Luar Negeri Heiko Maas karena gagal memprioritaskan evakuasi warga Afghanistan yang bekerja untuk Jerman.

"Ini memalukan," katanya kepada Bild, seraya menambahkan bahwa pemerintah federal telah gagal menilai situasi secara akurat di Afghanistan dalam beberapa bulan terakhir.

Dalam beberapa minggu terakhir, Jerman telah mengevakuasi hampir 2.000 staf lokal dari Afghanistan, menurut pemerintah Jerman, dilaporkan Daily Sabah. Tetapi lebih dari 10.000 masih berusaha melarikan diri, termasuk warga Afghanistan yang bekerja untuk badan pembangunan Jerman, organisasi nonpemerintah (LSM) dan media, serta aktivis hak asasi manusia dan advokat.

Sebuah keluarga pengungsi dari Afghanistan menunggu untuk menjalani pemeriksaan medis di Pangkalan Udara Ramstein, Jerman, 20 Agustus 2021. Hingga Sabtu kemarin, sudah ada 18.000 orang Afghanistan yang dievakuasi dari bandara Ibu Kota Kabul. Sersan Angkatan Udara/Staf AS. Megan Munoz/Handout via REUTERS

Pada pertemuan parlemen bulan Juni, Hoffmann bertanya kepada Heiko Maas tentang rencana pemerintah untuk membawa staf Afghanistan yang telah bekerja untuk Jerman, Yeni Safak melaporkan.

Maas mengatakan negosiasi damai antara pemerintah Afghanistan dan Taliban kemungkinan akan berlanjut untuk beberapa waktu dan dia menolak seruan anggota parlemen oposisi untuk membawa lebih banyak personel Afghanistan ke Jerman, termasuk mereka yang tidak memiliki kontrak kerja dengan angkatan bersenjata Jerman tetapi bekerja untuk instansi pembangunan atau lembaga lainnya.

Selama debat yang disiarkan televisi, Maas mengatakan pemberian visa kepada orang-orang itu dan keluarga mereka akan menjadi pesan yang salah.

"Maka kita akan berbicara tentang bukan 2.000 orang, tetapi 20.000 orang," kata Maas dan bersikeras bahwa pemerintahnya tidak ingin memprovokasi arus pengungsi baru.

Tentara Jerman berbicara dengan para pengungsi dari Afghanistan saat mereka tiba dengan pesawat angkut Airbus A400 milik Angkatan Udara Jerman Luftwaffe di Tashkent, Uzbekistan, 18 September 2021. Bandara Kabul dipenuhi oleh ribuan warga Afghanistan yang berharap dapat meninggalkan negaranya. Marc Tessensohn/Twitter @Bw_Einsatz/Handout via REUTERS

Sejak dikritik luas, Angela Merkel mengatakan bahwa Jerman harus segera mengevakuasi hingga 10.000 orang dari Afghanistan yang menjadi tanggung jawabnya.

Dia mengatakan pada pertemuan tertutup partainya Christian Democratic Union (CDU), "Kita sedang menyaksikan masa-masa sulit. Sekarang kita harus fokus pada misi penyelamatan."

Pasukan AS dan Inggris membantu menyediakan langkah-langkah keamanan yang lebih besar di gerbang bandara Kabul.

Masih belum jelas berapa lama AS akan tetap dalam posisi untuk menahan bandara, dan apakah Taliban akan terus membiarkan orang meninggalkan negara itu.

Inggris khawatir evakuasi udara bisa berakhir dalam beberapa hari, menjelang tenggat waktu 31 Agustus yang ditetapkan oleh Joe Biden untuk penarikan pasukan dari Afghanistan.

Baca juga: Kisah Wartawan Tempo di Afghanistan, Dari Nyaris Ditembak Hingga Mau Dinikahkan

DAILY EXPRESS | BILD | YENI SAFAK

Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

20 jam lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

1 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

1 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

1 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

7 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

8 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

8 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

10 hari lalu

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Rekomendasikan Evakuasi Warga di Radius Bahaya Gunung Ruang

12 hari lalu

Badan Geologi Rekomendasikan Evakuasi Warga di Radius Bahaya Gunung Ruang

Badan Geologi merekomendasikan warga Pulau Tagulandang yang bermukim di radius bahaya Gunung Ruang dievakuasi.

Baca Selengkapnya

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

14 hari lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.

Baca Selengkapnya