Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Joe Biden Minta Enam Maskapai Penerbangan Sipil Bantu Evakuasi Afghanistan

Reporter

image-gnews
Pengungsi memadati interior pesawat angkut C-17 Globemaster III Angkatan Udara AS, membawa sekitar 640 warga Afganistan ke Qatar dari Kabul, Afganistan, 15 Agustus 2021. [Courtesy of Defense One/via REUTERS]
Pengungsi memadati interior pesawat angkut C-17 Globemaster III Angkatan Udara AS, membawa sekitar 640 warga Afganistan ke Qatar dari Kabul, Afganistan, 15 Agustus 2021. [Courtesy of Defense One/via REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Joe Biden telah meminta bantuan enam maskapai penerbangan komersial Amerika Serikat untuk membantu mengangkut orang-orang setelah dievakuasi dari Afghanistan.

Amerika Serikat berusaha untuk meningkatkan kecepatan keberangkatan orang Amerika dan orang Afghanistan yang berisiko dari Kabul setelah sepekan direbut Taliban.

Pentagon mengatakan pada Ahad pihaknya memanggil 18 pesawat sipil dari United Airlines, American Airlines, Delta Air dan lainnya, untuk membawa orang-orang dari lokasi sementara setelah mereka mendarat dengan penerbangan dari Afghanistan. Maskapai penerbangan sipil terakhir kali dipanggil AS selama Perang Irak pada tahun 2003 dalam program Armada Udara Cadangan Sipil.

Gedung Putih dapat meminta Armada Udara Cadangan Sipil, yang dibentuk pada tahun 1952, untuk membantu militer selama keadaan darurat setelah Pengangkutan Udara Berlin pasca-Perang Dunia II, menurut CNN.

Langkah ini menyoroti kesulitan yang dialami Gedung Putih dalam melakukan evakuasi menyusul pengambilalihan cepat oleh Taliban.

Ribuan orang tetap berada di luar bandara internasional Kabul pada hari Minggu, berharap untuk dievakuasi ketika orang-orang bersenjata Taliban memukul mundur kerumunan.

"Ini adalah program yang dirancang setelah pengangkutan udara Berlin setelah Perang Dunia Kedua untuk menggunakan pesawat komersial untuk menambah kapasitas pengangkutan udara kami," kata Presiden Joe Biden dalam pidato dari Gedung Putih pada Minggu sore, menambahkan bahwa maskapai penerbangan secara sukarela mendaftar untuk programnya, dikutip dari Reuters, 23 Agustus 2021.

Joe Biden mengatakan penerbangan itu akan membawa orang-orang dari lokasi penampungan sementara seperti Qatar dan Jerman ke Amerika Serikat atau negara ketiga. Ia menyebutnya sebagai tahap awal program.

"Tak satu pun dari mereka akan mendarat di Kabul," katanya.

American Airlines, Atlas Air, Delta Air Line dan Omni Air masing-masing akan menyediakan tiga pesawat. Ada juga dua dari Hawaiian Airlines, dan empat dari United Airlines.

American dan Delta mengatakan mereka akan memulai penerbangan bantuan pada hari Senin dan, bersama dengan maskapai lain, menyambut baik seruan untuk membantu militer AS di tengah krisis kemanusiaan.

"American Airlines bangga memenuhi tugasnya untuk membantu militer AS meningkatkan misi penyelamatan kemanusiaan dan diplomatik ini. Gambar-gambar dari Afghanistan sangat memilukan," kata American Airlines.

Kerumunan orang terlihat di landasan bandara Kabul di Afghanistan 16 Agustus 2021. Insiden ribuan orang Afghanistan berebut naik pesawat hingga terjatuh saat nekat bergelantungan di roda pesawat telah menggemparkan dunia. SATELIT IMAGE 2021 MAXAR TECHNOLOGIES/Handout via REUTERS

Joe Biden mengatakan operasi itu seharusnya hanya memiliki efek minimal pada penerbangan komersial.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Delta mengatakan operasi komersialnya tidak terpengaruh, sementara American mengatakan akan bekerja untuk meminimalkan dampak terhadap pelanggan karena maskapai untuk sementara mengalihkan pesawat ini dari layanan sipilnya. United mengatakan masih menilai dampaknya tetapi berharap "minimal."

Atlas Air mengatakan akan membawa pengungsi ke Amerika Serikat dan akan siap jika kapasitas tambahan diperlukan.

Dalam 24 jam terakhir, sekitar 3.900 orang telah dievakuasi dari Kabul dengan 35 pesawat koalisi, termasuk maskapai penerbangan komersial, dan 3.900 lainnya dengan 23 penerbangan militer AS, menurut Gedung Putih. Secara keseluruhan, sekitar 25.100 orang telah dievakuasi sejak 14 Agustus.

Maskapai nasional Bahrain, Gulf Air, mengoperasikan penerbangan dari Pangkalan Udara Isa ke Bandara Internasional Dulles di luar Washington sebagai bagian dari upaya evakuasi, kantor media pemerintah Bahrain, NCC, mengatakan pada hari Minggu.

Amerika Serikat terakhir menggunakan "Armada Udara Cadangan Sipil" pada periode menjelang dan termasuk invasi ke Irak dan sebelum itu, Perang Teluk 1991.

Keterbatasan jumlah pesawat hanyalah salah satu masalah yang dihadapi evakuasi dari Afghanistan yang membuat para pengungsi dikirim ke belasan negara.

Para pejabat mengatakan mereka juga frustrasi dengan pemrosesan yang lambat oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri dan Departemen Luar Negeri AS, dan ada kekhawatiran yang meningkat tentang keamanan di Kabul.

Amerika Serikat dan sekutunya telah membawa beberapa ribu tentara untuk mengatur evakuasi warga asing dan warga Afghanistan yang rentan, tetapi telah menjauh dari daerah di luar bandara Kabul.

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan kepada CNN bahwa Amerika Serikat telah mengamankan kapasitas untuk membuat sejumlah besar orang Amerika aman melewati bandara dan ke lapangan terbang di Afghanistan, tetapi tidak memberikan rincian.

Pekan lalu, militer AS menggunakan tiga helikopter militer untuk membawa 169 orang Amerika ke bandara Kabul dari sebuah gedung yang hanya berjarak 200 meter. Para pejabat mengatakan bahwa jenis operasi itu diperkirakan akan terus berlanjut.

Joe Biden mengatakan dia mengarahkan Departemen Luar Negeri untuk menghubungi orang Amerika yang terlantar di Afghanistan melalui telepon, email, dan cara lain, dan juga mengatakan Amerika Serikat saat ini sedang mengeksekusi rencana untuk memindahkan mereka ke bandara Kabul.

Baca juga: Warga Afghanistan Melahirkan di Pesawat Militer Amerika Saat Kabur dari Taliban

REUTERS | CNN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

1 jam lalu

Ilustrasi Kursi Pesawat atau bangku pesawat (Pixabay)
Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan


Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

3 jam lalu

Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

4 jam lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

6 jam lalu

Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Robert Wood, berbicara di Dewan Keamanan PBB pada 8 Desember 2023. REUTERS
PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

Seperti telah diperkirakan, Amerika Serikat menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan upaya Palestina menjadi anggota tetap PBB.


5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

6 jam lalu

Sejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin berada di atas truk pick-up selama prSejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin da RPG saaat berada di atas truk pick-up selama protes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullahotes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullah
5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

6 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

16 jam lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memakai keffiyeh saat penyampaian pendapat di ICJ, Jumat, 23 Februari 2024. Sumber : istimewa
Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

Apa arti dari de-eskalasi khususnya dalam konteks politik dan konflik Iran-Israel? Menlu Retno Marsudi minta AS lebih berperan.


Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

22 jam lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?


Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

1 hari lalu

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan berbicara dalam konferensi pers, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Tel Aviv, Israel, 15 Desember 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura
Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

Pemerintah Amerika Serikat sedang berupaya menjatuhkan sanksi baru ke Iran sebagai bentuk balasan atas serangan Iran ke Israel pada akhir pekan lalu.


Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

1 hari lalu

Logo Biro Investigasi Federal terlihat di markas besar FBI di Washington, AS, 14 Juni 2018. REUTERS/Yuri Gripas
Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

FBI mengatakan bahwa pihaknya sudah membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore.