Bank Dunia Evakuasi Pegawainya dari Afghanistan

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 21 Agustus 2021 17:00 WIB

Seorang pejuang Taliban berlari ke arah kerumunan di luar bandara Kabul dengan membawa RPG-7, di Kabul, Afghanistan, 16 Agustus 2021. RPG-7 adalah granat berpeluncur roket anti tank yang diluncurkan dari pundak yang banyak diproduksi. REUTERS TV/via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Para pegawai yang bekerja di kantor Bank Dunia cabang Ibu Kota Kabul, Afghanistan, dievakuasi dengan aman ke Ibu Kota Islamabad, Pakistan. Memo internal yang beredar pada Jumat, 20 Agustus 2021, menyebut para pegawai Bank Dunia itu, dievakuasi bersama anggota keluarga mereka.

Bank Dunia belum memberikan keterangan soal status operasional mereka dan bagaimana lembaga pendanaan itu akan berhubungan dengan Afghanistan setelah negara tersebut jatuh ke tangan kelompok radikal Taliban. Sejak akhir pekan lalu, Taliban sudah menguasai Ibu Kota Kabul.

Seorang anggota Taliban berjaga saat orang-orang berjalan di pintu masuk Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, 16 Agustus 2021. Diketahui sebelumnya Taliban menggunakan senapan AK-47, tetapi kini pasukan tersebut telah menggunakan senjata milik Amerika Serikat M16. REUTERS/Stringer

Advertising
Advertising

Laporan yang dipublikasi Radio Pakistan menjelaskan WNA dan warga negara Afghanistan yang pernah berhubungan dengan Bank Dunia dan organisasi internasional lainnya masuk daftar 350 orang yang tiba di Ibu Kota Islamabad, Pakistan, dengan selamat. Mereka terbang dari Kabul menggunakan penerbangan khusus lewat maskapai Pakistan International Airlines.

Data Bank Dunia memperlihatkan ekonomi Afghanistan sebelum negara itu diambil alih oleh Taliban, sudah terseok-seok. Perekonomian Afghanistan rapuh dan bergantung pada bantuan. Hampir 75 persen belanja publik didanai dari uang sedekah (hibah).

Uang bantuan itu diberikan oleh beberapa negara pendonor, yang ditargetkan mulai 2016 - 2020 terus berkurang sekitar 20 persen. Dalam Afghanistan Conference 2020 lalu, negara-negara pendonor berjanji akan mengucurkan bantuan jika Pemerintah Afghanistan bisa membuat kemajuan dalam memerangi korupsi, mengurangi kemiskinan dan ada kemajuan dalam perundingan damai.

Akan tetapi, sekarang Taliban yang mengambil alih Afghanistan. Kondisi pun menjadi serba tidak pasti apakah harapan negara-negara pendonor itu akan terpenuhi atau tidak, yang berpotensi membuat bantuan asing semakin berkurang.

Baca juga: Uni Emirat Arab Setuju Tampung 5 Ribu Warga Afghanistan Selama 10 Hari

Sumber: Reuters | aljazeera.com

Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

42 menit lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

1 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

1 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

1 hari lalu

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengambil langkah permanen untuk memindahkan permukiman warga, khususnya di Pulau Ruang, pulau utama di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

3 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

5 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

9 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

10 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

12 hari lalu

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024

Baca Selengkapnya