Awal Mula Taliban Menguasai dan Diperhitungkan di Afghanistan pada 1996

Reporter

Tempo.co

Jumat, 20 Agustus 2021 13:50 WIB

Para militan Taliban Afghanistan terlihat di atas sebuah kendaraan militer di Kabul, ibu kota Afghanistan, pada 16 Agustus 2021. Taliban saat ini sedang menghubungi mantan pilot dan tentara angkatan bersenjata Afganistan untuk membujuk mereka bergabung dengan angkatan bersenjata Afganistan. Xinhua/Str

TEMPO.CO, Jakarta - Terbentuk sejak periode 1990-an, Taliban adalah salah satu kelompok berpengaruh dalam sejarah Afganistan. Dua dekade Amerika Serikat mencoba membentuk pemerintahan baru di Afganistan, Taliban tetap berhasil mempertahankan pengaruhnya dan mengambil alih negara Senin 16 AGustus lalu.

Mullah Abdul Ghani Baradar, salah satu arsitek utama kemenangan Taliban yang menjabat sebagai kepala kantor politik Taliban di Doha, mengatakan itu adalah kemenangan yang tak tertandingi tetapi yang datang secara tak terduga dengan cepat.

Berdasarkan britannica.com, Taliban atau taleban yang berarti “pelajar atau murid ” dalam bahasa Pashtun atau Persia. Sejatinya, Taliban merupakan sebutan untuk seorang santri, khususnya santri laki-laki. Kemudian berkembang, menunjukkan faksi politik dan agama ultrakonservatif yang muncul di Afghanistan pada pertengahan 1990-an setelah penarikan pasukan Uni Soviet, runtuhnya rezim komunis Afganistan, dan kehancuran tatanan sipil berikutnya.

Faksi ini mengambil namanya dari keanggotaannya, yang sebagian besar terdiri dari siswa yang dilatih di Madrasah (sekolah agama Islam) yang telah didirikan untuk pengungsi Afganistan pada 1980-an di Pakistan utara.

Berdasarkan aljazeera.com, banyak pemimpin Taliban sebelum pembentukan kelompok bersenjata pada awal 1990-an, bertempur bersama Mujahidin Afganistan melawan pendudukan Uni Soviet pada 1980-an. Mujahidin menerima senjata dan uang dari AS sebagai bagian dari kebijakannya melawan musuh perang dinginnya.

Advertising
Advertising

Ketika itu, Soviet mendukung para pemimpin komunis yang telah melakukan kudeta berdarah terhadap presiden pertama Afganistan, Mohammad Daoud Khan, pada 1978. Selang satu dekade, tepatnya 1989, Soviet mundur dari pertempuran tersebut. Hal ini yang membuat kekacauan semakin merajalel pada 1992. Karena kekacauan tersebut, terjadi perang saudara besar-besaran dengan komandan Mujahidin yang berjuang untuk kekuasaan dan membagi ibu kota Kabul, yang setiap hari dihujani ratusan roket dari segala arah.

Kelompok bersenjata Taliban muncul sebagai pemain penting di Afganistan pada awal 1990-an. Para pelajar yang belajar di sekolah agama konservatif di Afganistan dan di seberang perbatasan di Pakistan, memperoleh keuntungan militer dengan cepat, memenangi kendali atas Kandahar, kota terbesar setelah Kabul, dan berjanji untuk membuat kota-kota itu aman.

Pada 1996, Taliban merebut ibu kota dan menggantung presiden komunis terakhir negara itu, Najibullah Ahmadzai, di lapangan umum. Ini menyatakan Afganistan sebagai emirat Islam dan mulai memberlakukan hukum Islam yang ketat. Kekuasaan mereka diakui oleh tiga negara seperti, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA) dan Pakistan.

GERIN RIO PRANATA

Baca: Apa Arti Kata Taliban dalam Bahasa Persia atau Pashtun?

Berita terkait

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

9 hari lalu

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah menjadi perbincangan era 1950-an kala melawan Uni Soviet di perempat final Olimpiade Melbourne 1956 pada 29 November 1956.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

9 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

9 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

10 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

13 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

28 hari lalu

AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik

Baca Selengkapnya

Menang Pemilu, Putin Ingatkan Barat: Konflik Rusia-NATO Selangkah dari Perang Dunia III

48 hari lalu

Menang Pemilu, Putin Ingatkan Barat: Konflik Rusia-NATO Selangkah dari Perang Dunia III

Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan negara-negara Barat,konflik langsung antara Rusia dan aliansi militer NATO berarti Perang Dunia III

Baca Selengkapnya

Putin Ancam Barat dengan Perang Nuklir, Seberapa Besar Potensi Ancamannya?

52 hari lalu

Putin Ancam Barat dengan Perang Nuklir, Seberapa Besar Potensi Ancamannya?

Putin yang mengancam Barat dengan Prang nuklir, memiliki hulu ledak nuklir terbesar di dunia yang merupakan warisan dari era Uni Soviet.

Baca Selengkapnya