TEMPO.CO, Jakarta - Milisi Taliban telah menguasai wilayah Afganistan. Pasukan pemerintah Afganistan yang dilatih pasukan asing tampak tidak berkutik. Sebab, tidak butuh waktu lama, Taliban berhasil menguasai wilayah-wilayah di Afganistan, bahkan sesekali menguasai ibu kota negara tersebut.
Untuk menguasai wilayah di Afganistan, Taliban sudah meletakkan dasar untuk kemenangannya seminggu sebelum mereka menguasai wilayah di Afganistan. Mereka bersiap untuk perjuangan yang lebih keras untuk mengambil kembali kendali atas negara yang mereka jalankan dari 1996-2001, selama berbulan-bulan para milisi mengatakan mereka membina hubungan dengan pejabat politik dan militer tingkat rendah serta para tetua suku.
Kelompok bersenjata ini telah digulingkan dalam invasi pimpinan AS pada tahun 2001 setelah serangan 11 September di Amerika Serikat, tetapi secara bertahap mendapatkan kembali kekuatannya. Taliban juga melakukan berbagai serangan terhadap pasukan asing dan Afganistan dalam 20 tahun terakhir.
Berdasarkan britannica.com, Taliban atau taleban, yang berarti “pelajar” atau "murid" dalam bahasa Persia atau Pashtun. Sejatinya, Taliban merupakan sebutan untuk seorang santri, khususnya santri laki-laki. Kemudian sebutan itu menunjukkan faksi politik dan agama ultrakonservatif yang muncul di Afganistan pada pertengahan 1990-an setelah penarikan pasukan Uni Soviet, runtuhnya rezim komunis Afganistan, dan kehancuran tatanan sipil berikutnya.
Faksi ini mengambil namanya dari keanggotaannya, yang sebagian besar terdiri dari siswa yang dilatih di Madrasah (sekolah agama Islam) yang telah didirikan untuk pengungsi Afghanistan pada 1980-an di Pakistan utara.
Terbentuk sejak periode 1990-an, Taliban adalah salah satu kelompok berpengaruh dalam sejarah Afghanistan. Saking berpengaruhnya, mereka tidak musnah dimakan waktu. Dua dekade Amerika mencoba membentuk pemerintahan baru di Afganistan, Taliban tetap berhasil mempertahankan pengaruhnya dan mengambil alih negara Senin, 16 Agustus lalu.
Mullah Abdul Ghani Baradar, salah satu pemimpin Taliban yang menjabat sebagai kepala kantor politik Taliban di Doha, mengatakan itu adalah kemenangan yang tak tertandingi tetapi yang datang secara tak terduga dengan cepat.
GERIN RIO PRANATA
Baca: Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan akan Kembali ke Afganistan