Taliban Berkuasa, LGBT di Afghanistan Ketakutan

Reporter

Tempo.co

Jumat, 20 Agustus 2021 12:23 WIB

Seorang milisi Taliban yang memegang senapan serbu M16 berdiri di luar Kementerian Dalam Negeri di Kabul, Afganistan, 16 Agustus 2021.[REUTERS/Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok LGBT di Afganistan waswas nyawa mereka terancam saat Afghanistan di bawah kepemimpinan Taliban. Banyak dari mereka yang LGBT bersembunyi di rumah dengan harapan bisa di evakuasi ke negara-negara barat sebelum kelompok radikal Taliban mengancam akan menghukum mereka yang LGBT.

Taliban pernah mengatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan oleh masyarakat Afganistan. Namun sejumlah laporan menyebut Taliban melempari laki-laki gay sampai mati ketika mereka berkuasa terakhir kalinya dan yudisial mendukung pemberlakuan hukuman mati pada mereka yang LGBT. Kondisi ini telah membuat beberapa LGBT memilih untuk bersembunyi di rumah.

“Saya merasa tidak nyaman. Saya hanya bisa menangis dan berfikir apa yang akan terjadi?,” kata seorang mahasiswa yang orientasinya sexnya LGBT, 21 tahun, melalui sambungan telepon.

Advertising
Advertising

Keluarga pengungsi dari provinsi utara, yang melarikan diri dari rumah mereka karena pertempuran antara Taliban dan pasukan keamanan Afganistan, berlindung di sebuah taman umum di Kabul, Afganistan, 10 Agustus 2021.REUTERS/Stringer]

Pada Minggu, 15 Agustus 2021, Taliban sudah merangsek Ibu Kota Kabul dan dengan cepat mengambil alih militer Afghanistan. Taliban bergerak cepat setelah Amerika Serikat mulai menariki tentaranya di negara itu.

Sebelum Taliban mengambil alih pemerintahan Afghanistan, laki-laki gay di Afghanistan mengatakan hidup mereka dalam bahaya jika mereka terbuka dengan identitas seksual mereka. Kemenangan Taliban pada hari Minggu kemarin telah memantik waswas kalau kebrutalan akan ditegakkan dan perhatian internasional akan memudar.

“Mereka (Taliban) mengatakan pada dunia kami tidak akan menyakiti siapa pun. Kami tidak akan membunuh siapa pun. Namun mereka itu berbohong. Mereka akan mulai melakukan apa yang mereka lakukan pada 2001 silam,” kata mahasiswa LGBT tersebut.

Kerumunan orang di bandara Kabul telah memperlihatkan warga yang sangat ingin ikut evakuasi pesawat dari negara-negara barat. Diantara mereka yang ingin ikut pesawat itu adalah LGBT dan masyarakat Afganistan yang merasa hidup mereka terancam di bawah pemerintahan Taliban nanti.

Baca juga: Praktik Mengubah Orientasi Sex LGBT di Selandia Baru Terancam 5 Tahun Bui

Sumber: 7news.com.au

Berita terkait

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

2 hari lalu

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

Tingginya angka kepemilikan senjata api di AS sudah sampai di level yang mengkhawatirkan. Bagaimana kondisi di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Polisi Pesta Narkoba di Cimanggis Depok, Kilas Balik Kasus Irjen Teddy Minahasa Terlibat Jaringan Narkoba

8 hari lalu

Polisi Pesta Narkoba di Cimanggis Depok, Kilas Balik Kasus Irjen Teddy Minahasa Terlibat Jaringan Narkoba

Polisi pesta narkoba belum lama ini diungkap. Bukan kali ini kasus polisi terlibat narkoba, termasuk eks Kapolda Sumbar Irjen Teddy Minahasa.

Baca Selengkapnya

Terbukti Kendalikan Peredaran Narkotika dari Penjara, Nasrun Divonis Hukuman Mati

8 hari lalu

Terbukti Kendalikan Peredaran Narkotika dari Penjara, Nasrun Divonis Hukuman Mati

Pengadilan Negeri Medan menjatuhkan vonis mati terhadap Nasrun alias Agam, terdakwa pengedar narkotika jenis sabu-sabu seberat 45 kilogram.

Baca Selengkapnya

5 Anggota Polda Metro Jaya Diringkus Saat Nyabu, Ini Daftar Polisi Terlibat Jaringan Narkoba

10 hari lalu

5 Anggota Polda Metro Jaya Diringkus Saat Nyabu, Ini Daftar Polisi Terlibat Jaringan Narkoba

Lima anggota Polda Metro Jaya diringkus ketika mengonsumsi narkoba jenis sabu. Berikut daftar polisi terlibat jaringan narkoba, termasuk Andri Gustami

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Pentingnya Pendidikan Seksual pada Anak di Era Digital

11 hari lalu

Psikolog Sebut Pentingnya Pendidikan Seksual pada Anak di Era Digital

Peran orang tua sangat penting untuk membuka informasi mengenai kesehatan dan pendidikan seksual kepada anak, khususnya anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

16 hari lalu

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Setahun Lalu Banding Ferdy Sambo Ditolak Tetap Hukuman Mati, Ini Perjalanan Jadi Vonis Penjara Seumur Hidup

19 hari lalu

Setahun Lalu Banding Ferdy Sambo Ditolak Tetap Hukuman Mati, Ini Perjalanan Jadi Vonis Penjara Seumur Hidup

Setahun lalu banding Ferdy Sambo ditolak alias tetap dihukum mati. Seiring berjalannya waktu, vonis itu diubah jadi penjara seumur hidup. Kok bisa?

Baca Selengkapnya

Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Tetap Vonis Hukuman Mati

20 hari lalu

Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Tetap Vonis Hukuman Mati

Hari ini, setahun lalu atau 12 April 2023, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta bacakan putusan banding yang diajukan Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

20 hari lalu

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.

Baca Selengkapnya

Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

36 hari lalu

Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

Parlemen Thailand dengan suara bulat menyetujui rancangan undang-undang yang melegalkan pernikahan sesama jenis

Baca Selengkapnya