Joe Biden: Laporan Intelijen Prediksi Taliban Menang Atas Afghanistan Akhir 2021

Kamis, 19 Agustus 2021 14:30 WIB

Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan kepada personel Angkatan Udara AS dan keluarga mereka yang ditempatkan di RAF Mildenhall, menjelang KTT G7, dekat Mildenhall, Inggris, 9 Juni 2021. [REUTERS/Kevin Lamarque]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Joe Biden mengakui bahwa dirinya sudah pernah menerima laporan intelijen soal potensi Taliban mengambil alih Afghanistan. Namun, dalam laporan intelijen tersebut, tak ada konsensus yang secara tegas menyatakan Taliban akan berhasil mengambil alih Afghanistan dengan cepat dan mudah.

Dalam laporan intelijen, kata Joe Biden, diestimasikan bahwa paling cepat Taliban mengambil alih Afghanistan adalah di akhir tahun, setelah penarikan pasukan Amerika usai. Namun, Joe Biden mengatakan hal itu diprediksi intelijen akan terjadi apabila 300 ribu tentara Afghanistan tidak melakukan perlawanan sama sekali. Faktanya, tentara Afghanistan melakukan perlawanan dan Taliban malah menang lebih cepat.

"Jika kalian mengecek kembali laporan intelijen, tak ada konsensus di situ. Mereka (dari komunitas intelijen) mengatakan paling mungkin hal itu (Taliban mengambil alih Afghanistan) terjadi sekitar akhir tahun," ujar Joe Biden, dikutip dari CNN, Rabu, 18 Agustus 2021.

Joe Biden melanjutkan, tak ada satupun di timnya yang mengira Taliban akan menang cepat. Mereka menyakini Afghanistan mampu memberikan perlawanan berarti, mencegah Taliban kembali mengambil alih pemerintahan. Kenyataan di lapangan menunjukkan Taliban jauh lebih siap meski 20 tahun tersingkirkan.

Sebagai catatan, Joe Biden pernah dengan pede menyatakan di bulan Juni bahwa kecil kemungkinan Taliban menang melawan pasukan Afghanistan yang sudah dilatih Amerika selama bertahun-tahun.

"Tidak ada yang mengantisipasi 300 ribu tentara yang kami latih dan persenjatai akan kolaps ataupun menyerah," ujar Joe Biden.

Menanggapi situasi di Afghanistan saat ini, Joe Biden menegaskan bahwa pihaknya berupaya menyelamatkan sebanyak mungkin orang, terutama warga negara Amerika. Bahkan, jika perlu, dirinya akan memperpanjang durasi keberadaan tentara Amerika di Afghanistan untuk memastikan evakuasi berjalan lancar.

Berdasarkan info dari Kementerian Pertahanan Amerika, ada 4500 personil Militer Amerika yang bertugas di Afghanistan saat ini. Sebagian dari mereka sudah sibuk mengevakuasi warga sejak Ahad kemarin. Adapun jumlah warga yang berhasil dievakuasi per berita ini ditulis adalah 8000 orang.

Baca juga: Joe Biden: Keberadaan Tentara Amerika di Afghanistan Bisa Diperpanjang

ISTMAN MP | CNN | REUTERS

Berita terkait

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

18 jam lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

2 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

3 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

5 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

5 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

6 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

7 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

8 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya