Amerika Musnahkan Paspor Warga Afghanistan yang Diungsikan dari Kabul

Rabu, 18 Agustus 2021 14:00 WIB

Orang-orang berpelukan setelah turun dari pesawat Lufthansa yang mengangkut pengungsi dari Kabul, Afghanistan, di bandara di Frankfurt, Jerman 18 Agustus 2021. REUTERS/Thilo Schmuelgen

TEMPO.CO, Jakarta - Proses evakuasi warga Afghanistan dari Kabul terus berjalan seiring dengan mulai terkendalinya situasi di bandara. Namun, menurut laporan CNN, personil Amerika memusnahkan paspor dari sejumlah warga Afghanistan yang hendak mereka ungsikan, termasuk sejumlah material sensitif dari Kedutaan Besar Amerika.

Hal tersebut diungkapkan oleh anggota Parlemen Amerika Andy Kim. Kim tidak tahu kenapa paspor warga Afghanistan yang diungsikan sampai harus dimusnahkan. Namun, ia menduga hal tersebut berkaitan dengan keselamatan warga mengingat Taliban bisa saja mengincar mereka yang pernah bekerja untuk Amerika.

"Pengajuan visa dan paspor di Kedubes Amerika sudah dihentikan. Paspor yang masih dipegang oleh kedubes kemudian mereka musnahkan," ujar Kim, Selasa, 17 Agustus 2021.

Kim melanjutkan, Kementerian Luar Negeri meminta warga untuk tidak bergerombol ke bandara Kabul. Menurut mereka, hal tersebut masih beresiko walaupun Taliban sudah berjanji akan menyediakan jalur aman ke bandara. Untuk saat ini, warga dianjurkan untuk bersembunyi di tempat penampungan sampai mendapat arahan untuk evakuasi.

Maskapai Lufthansa yang membawa orang-orang yang dievakuasi dari Kabul, Afghanistan mendarat di Frankfurt, Jerman 18 Agustus 2021. REUTERS/Thilo Schmuelgen

Anggota parlemen Tom Malinowski menambahkan bahwa proses evakuasi warga Afghanistan merupakan tantangan tersendiri. Selain karena ancaman dari Taliban dan jumlah pengungsi yang besar, tidak semua warga memegang berkas lengkap. Ditambah pemusnahan paspor di Kedubes Amerika, ia menyebut pemerintah harus menemukan cara untuk mengidentifikasi warga Afghanistan setibanya di lokasi tujuan.

"Kita bakal menerima orang tanpa paspor, tanpa berkas, dan mereka harus diperiksa dengan cara yang berbeda, misalnya dengan mengecek nomor telepon. Dalam banyak kasus, kamu mengetahui informasi kontak mereka dan itu akan bisa digunakan untuk identifikasi."

"Dalam situasi seperti sekarang, jika bisa, tentu warga Afghanistan akan berupaya membawa dokumen lengkap ke bandara," ujar Malinowski menegaskan.

Per berita ini ditulis, jumlah orang yang berhasil diungsikan dari Afghanistan berada di kisaran 2000-3000 orang. Mereka terdiri atas warga sipil, diplomat, dan pejabat negara.

"Evakuasi berlanjut dengan momentum yang bagus. Logistik menunjukkan tidak adanya gangguan. Kami berhasil memindahkan paling tidak 2200 diplomat, staf keamanan luar negeri, serta warga Afghanistan yang bekerja di kedubes," ujar keterangan pers. Belum diketahui secara pasti berapa jumlah warga sipil yang berhasil diangkut.

Baca juga: Amerika Sebut Taliban Janji Berikan Jalur Evakuasi bagi Warga Afghanistan

ISTMAN MP | CNN | REUTERS




Berita terkait

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

8 jam lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

1 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

2 hari lalu

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengambil langkah permanen untuk memindahkan permukiman warga, khususnya di Pulau Ruang, pulau utama di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

4 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

13 hari lalu

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Rekomendasikan Evakuasi Warga di Radius Bahaya Gunung Ruang

15 hari lalu

Badan Geologi Rekomendasikan Evakuasi Warga di Radius Bahaya Gunung Ruang

Badan Geologi merekomendasikan warga Pulau Tagulandang yang bermukim di radius bahaya Gunung Ruang dievakuasi.

Baca Selengkapnya

Sempat Anjlok, Evakuasi Commuter Line Kampung Bandan-Cikarang Selesai

22 hari lalu

Sempat Anjlok, Evakuasi Commuter Line Kampung Bandan-Cikarang Selesai

Proses evakuasi rangkaian Commuter Line No.5508 relasi Kampung Bandan-Cikarang via Pasar Senen telah selesai pada pukul 10.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Lebaran 2024: Sudin Damkar Jaktim Evakuasi Cincin hingga Anting Nyangkut

24 hari lalu

Hari Pertama Lebaran 2024: Sudin Damkar Jaktim Evakuasi Cincin hingga Anting Nyangkut

Personel Damkar dikerahkan untuk mengevakuasi setelah korban tak bisa melepas cincin yang dipakainya saat salat Id.

Baca Selengkapnya