Taliban Janji Akan Menghormati Hak Perempuan Afganistan

Reporter

Tempo.co

Rabu, 18 Agustus 2021 08:00 WIB

Milisi Taliban memasuki istana kepresidenan Afganistan beberapa jam setelah Presiden Ashraf Ghani meninggalkan negara itu, 15 Agustus 2021, dalam tangkapan gambar dari Al Jazeera TV.[Al Jazeera]

TEMPO.CO, Jakarta - Taliban pada Selasa mengatakan mereka menginginkan hubungan damai dengan negara-negara lain dan akan menghormati hak-hak perempuan Afganistan dalam kerangka hukum Islam, saat mereka mengadakan jumpa pers resmi pertama sejak menguasai Kabul.

Pengumuman singkat Taliban menunjukkan sikap yang lebih lunak dibandingkan pemerintahan mereka 20 tahun lalu. Pernyataan Taliban diumumkan ketika Amerika Serikat dan sekutu Barat mengevakuasi diplomat dan warga sipil sehari setelah kekacauan di bandara Kabul saat warga Afganistan memadati lapangan terbang.

Saat mereka bergegas untuk mengungsi, kekuatan asing sedang menilai bagaimana menanggapi situasi yang berubah di lapangan setelah pasukan Afganistan kocar-kacir hanya dalam beberapa hari, dan banyak yang khawatir kembalinya Taliban bisa mengancam hak perempuan Afganistan.

Selama memerintah pada 1996-2001 dengan syariat Islam yang keras, Taliban melarang perempuan bekerja dan memberikan hukuman termasuk rajam di depan umum. Anak perempuan tidak diizinkan pergi ke sekolah dan perempuan harus mengenakan burqa yang menutupi semua tubuh kecuali mata untuk pergi keluar, termasuk hanya boleh keluar ditemani kerabat laki-laki.

"Kami tidak menginginkan musuh internal atau eksternal," kata juru bicara utama Taliban, Zabihullah Mujahid, dikutip dari Reuters, 18 Agustus 2021.

Advertising
Advertising

Perempuan Afganistan akan diizinkan untuk bekerja dan belajar, dan akan sangat aktif dalam masyarakat Afganistan tetapi dalam kerangka Islam, katanya.

Tidak jelas bagaimana Taliban mewujudkan komitmennya ketika ada kasus di mana perempuan Afganistan dilarang bekerja, setelah gerilyawan Taliban merebut kota-kota besar.

Sebelumnya Reuters melaporkan, pada awal Juli milisi Taliban masuk ke kantor Azizi Bank di Kandahar dan memerintahkan sembilan perempuan yang bekerja di sana untuk berhenti bekerja dan pulang.

Mereka menjelaskan bahwa kerabat laki-laki dapat menggantikan mereka, menurut tiga perempuan yang terlibat dan manajer bank, kepada Reuters.

Dua hari setelah peristiwa di Azizi Bank, adegan serupa terjadi di cabang pemberi pinjaman Afganistan lainnya, Bank Milli, di kota barat Herat, menurut dua kasir perempuan yang mengalaminya.

Tiga milisi Taliban yang membawa senjata memasuki cabang bank, menegur karyawan perempuan karena menunjukkan wajah mereka di depan umum. Perempuan di sana berhenti, mengirim kerabat laki-laki menggantikan mereka.

Ratusan orang berlari mengejar pesawat kargo militer AU Amerika Serikat yang hendak tinggal landas di bandara Kabul, Afganistan, dalam cuplikan video yang diunggah pada Senin, 16 Agustus 2021. Beberapa warga Afganistan bahkan nekat bergelantungan di roda dan ban pesawat tersebut. Mereka berbondong-bondong meninggalkan negaranya setelah Taliban menguasai Kabul. Twitter/@morkazemian

"Kita perlu melihat apa yang sebenarnya terjadi dan saya pikir kita perlu melihat tindakan di lapangan untuk melihat apakah janji ini ditepati," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan di New York, menanggapi konferensi pers Taliban.

Mujahid mengatakan Taliban tidak akan membalas dendam mantan tentara dan anggota pemerintah yang didukung Barat, menambahkan bahwa gerakan itu memberikan amnesti untuk mantan tentara pemerintah Afganistan serta kontraktor dan penerjemah yang bekerja untuk pasukan internasional.

"Tidak ada yang akan menyakiti Anda, tidak ada yang akan mengetuk pintu Anda," katanya. Ia mengatakan Taliban sekarang berbeda dengan Taliban 20 tahun yang lalu.

Dia mengatakan media swasta dapat terus bebas dan independen di Afganistan dan bahwa Taliban berkomitmen pada media dalam kerangka budaya mereka.

Juru bicara Taliban itu juga meminta warga Afganistan yang mencoba melarikan diri dari negara itu di bandara agar kembali ke rumah, dan Taliban berjanji tidak akan menyakiti mereka.

Baca juga: UNICEF: Sejumlah Pemimpin Taliban Ingin Anak Perempuan Afganistan Bersekolah

REUTERS

Berita terkait

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

2 hari lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

3 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

4 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

10 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

14 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

42 hari lalu

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

Serangan mematikan di Moskow yang diklaim oleh afiliasi ISIS menyebabkan 137 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka.

Baca Selengkapnya

Puan dan Peserta KTT di Prancis Sepakat Perjuangkan Hak Perempuan

59 hari lalu

Puan dan Peserta KTT di Prancis Sepakat Perjuangkan Hak Perempuan

Sejumlah gagasan yang disampaikan Puan diadopsi pada joint statement di KTT Ketua Parlemen Perempuan.

Baca Selengkapnya

International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

59 hari lalu

International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

Peringatan International Women's Day Jogja 2024, Ketua Divisi Aksi dan Propaganda Srikandi UGM sebut mengusung tema "Mari Kak Rebut Kembali!"

Baca Selengkapnya

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

8 Maret 2024

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

Indonesia bekerja sama di antaranya dengan UNICEF memberikan bantuan vaksin polio bOPV ke Afghanistan

Baca Selengkapnya

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

6 Maret 2024

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah

Baca Selengkapnya