Inggris Tidak Akan Akui Taliban Sebagai Pemerintah Afghanistan

Senin, 16 Agustus 2021 12:30 WIB

Pasukan Taliban berpatroli di sebuah jalan di Herat, Afghanistan 14 Agustus 2021. Kelompok Islam garis keras Taliban dikabarkan telah memasuki ibu kota Afganistan, Kabul dari semua sisi pada hari Ahad. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Inggris meminta negara manapun untuk tidak mengakui Taliban sebagai pemerintah Afghanistan. Hal tersebut menyusul jatuhnya ibu kota Afghanistan, Kabul, ke tangan Taliban yang sekaligus mengakhiri perang di antara kedua kubu.

"Kami tidak ingin siapapun secara bilateral mengakui Taliban (sebagai Pemerintah Afghanistan)," ujar PM Inggris Boris Johnson dalam pernyataan persnya, dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 16 Agustus 2021.

Boris Johnson meminta semua negara untuk solid mencegah pemerintahan Afghanistan jatuh ke tangan Taliban. Menurutnya, jika Taliban memegang kendali penuh atas Afghanistan, maka negara tersebut akan berubah menjadi ladang pembibitan teroris.

Untuk memastikan pemerintahan Taliban tak bertahan lama di Afghanistan, Johnson menyatakan mekanisme via PBB ataupun NATO bisa dipakai. Adapun untuk saat ini, pihaknya fokus membantu warga lokal maupun internasional di Afghanistan yang hendak melarikan diri mengingat bandara di Kabul menjadi sasaran Taliban.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memberikan pembaruan tentang pembatasan santai yang diberlakukan di negara itu selama pandemi penyakit virus corona (COVID-19) pada konferensi pers di dalam Downing Street Briefing Room di London, Inggris 12 Juli 2021. [Daniel Leal-Olivas/ Kolam renang melalui REUTERS]

"Kedutaan Besar Inggris bekerja keras di bandara untuk memproses segala aplikasi yang ada."

"Kami rasa adil mengatakan bahwa situasi ini lebih cepat terjadi karena Amerika memutuskan untuk menarik pasukannya," ujar Boris Johnson, menyindir langkah Presiden Amerika Joe Biden menarik ribuan pasukan dari Afghanistan.

Secara terpisah, Pemerintah Rusia mendukung apa yang disampaikan Inggris. Ahad kemarin, mereka menyatakan tidak mengakui Taliban sebagai pemerintah baru Afghanistan.

Sementara itu, dari pihak Taliban, mereka mengatakan tengah berupaya untuk mendapat pengakuan dari komunitas internasional. Untuk mendukung hal tersebut, mereka berjanji akan menjaga keselamatan penduduk lokal, internasional, sipil, maupun diplomat. Mereka bahkan mengklaim akan membuka jalur komunikasi diplomatik dengan berbagai negara dalam waktu dekat.

"Kami meminta semua negara dan entitas untuk duduk bersama dan menyelesaikan permasalahan di antara kita."

"Kami sudah mencapai apa yang kami inginkan, yaitu kemerdekaan Afghanistan dan kemerdekaan warga kami. Kami tidak akan mengizinkan siapapun menduduki wilayah kami untuk mengincar siapapun. Kami juga tidak ingin menyakiti siapapun," ujar jubir Taliban, Mohammad Naeem, menegaskan berakhirnya perang Taliban - Afghanistan.

Baca juga: Warga Afghanistan Kecewa Presiden Ashraf Ghani Kabur dari Taliban

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

3 jam lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

6 jam lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

3 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

3 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

4 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

4 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

5 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya