Facebook Hapus Akun Rusia yang Sebar Hoaks tentang Vaksin Covid-19

Reporter

Tempo.co

Rabu, 11 Agustus 2021 19:53 WIB

Siluet pengguna ponsel terlihat di samping layar proyeksi logo Facebook dalam ilustrasi gambar yang diambil 28 Maret 2018. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]

TEMPO.CO, Jakarta - Facebook menghapus akun Rusia yang meminta influencer mendorong konten antivaksin Covid-19. Akun yang dicurigai tersebut adalah Fazze, anak perusahaan pemasaran yang terdaftar di Inggris AdNow.

Akun dihapus karena terkait dengan Fazze sebanyak 65 akun Facebook dan 243 akun Instagram. Jaringan tersebut menggunakan akun palsu untuk menyebarkan klaim menyesatkan tentang keamanan vaksin Pfizer dan AstraZeneca. Salah satu berita bohong yang disebarkan adalah suntikan vaksin AstraZeneca akan mengubah seseorang menjadi simpanse.

Akun palsu itu menargetkan audiens Instagram dan Facebook di India, Amerika Latin dan sedikit pengguna di Amerika Serikat.

Kampanye antivaksin yang dilakukan antara lain dengan membuat artikel dan petisi menyesatkan di forum seperti Reddit, Medium dan Change.org dengan menggunakan akun palsu. Akun tersebut tersebar di platform seperti Facebook dan Instagram. Namun menurut Facebook, kampanye yang melibatkan influencer berbayar itu gagal karena hanya berdampak kecil.

Klaim palsu dan teori konspirasi tentang Covid-19 dan vaksin Covid-19 menjamur di situs media sosial dalam beberapa bulan terakhir. Perusahaan teknologi besar seperti Facebook telah dikritik oleh Amerika Serikat karena penyebaran berita bohong terutama vaksin covid-19 membuat pandemi kian sulit ditangani.

Advertising
Advertising

Facebook mengatakan penyebaran informasi bohong dengan melibatkan Rusia itu dimulai dengan membuat sejumlah akun palsu pada 2020. Lokasinya kemungkinan dari Bangladesh dan Pakistan, namun mengaku dari India.

Jaringan itu mengunggah meme dan komentar di platformnya. Selain vaksin AstraZeneca, berita bohong lainnya adalah jaringan Fazze mempertanyakan keamanan vaksin Pfizer dan mengaku mendapatkan dokumen AstraZeneca yang bocor.

Fazze membayar influencer di YouTube, Instagram dan TikTok di beberapa negara untuk mendorong konten antivaksin.

AdNow tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Begitu pula denan Fazze yang tak bisa dihubungi.

YouTuber Prancis Léo Grasset termasuk di antara mereka yang dihubungi oleh Fazze. Ia diminta untuk mengunggah video berdurasi 45 hingga 60 detik di Instagram, TikTok, atau YouTube yang mengkritik tingkat kematian akibat vaksin Pfizer.

Ketika Grasset meminta Fazze untuk mengidentifikasi klien mereka, perusahaan tersebut menolak. Grasset menolak tawaran itu dan mengumumkan kekhawatirannya.

Fazze meminta influencer agar tidak menyebutkan bahwa mereka dibayar. Fazze juga menyarankan mereka mengkritik pemberitaan media tentang vaksin Covid-19.

Baca: TikTok Disebut Geser Facebook Sebagai Aplikasi Terbanyak Diunduh

REUTERS | AP

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

15 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

2 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya