PBB: Pertempuran Afghanistan dan Taliban Telah Memasuki Fase Destruktif

Sabtu, 7 Agustus 2021 08:30 WIB

Anggota Pasukan Khusus Afghanistan setelah pertempuran hebat dengan Taliban selama misi penyelamatan seorang polisi yang terkepung di provinsi Kandahar, Afghanistan, 13 Juli 2021. REUTERS/Danish Siddiqui

TEMPO.CO, Jakarta - Utusan Khusus PBB Deborah Lyons menyebut pertempuran antara Afghanistan dan Taliban telah memasuki fase destruktif. Hal tersebut menyusul keberhasilan Taliban mengambil alih provinsi Nimruz, yang berseberangan dengan Iran dan Pakistan, serta membunuh juru bicara pemerintahan.

Lyons menambahkan, hal itu diperburuk dengan mandeknya negosiasi damai antara Afghanistan dan Taliban yang berlangsung di Doha, Qatar. Bahkan, Lyons merahukan komitmen Taliban untuk mencapai kesepakatan politis dengan Afghanistan.

"Pertempuran yang ada sudah memasukan fase destruktif dan mematikan. Sebanyak 1000 lebih warga sipil terbunuh dalam sebulan terakhir akibat serangan Taliban," ujar Lyons.

Menurut Lyons, jika Taliban memang benar-benar berniat mencapai kesepakatan damai dengan Afghanistan, maka mereka seharusnya sudah mengurangi aktivitas militernya. Apa yang terjadi, kata Lyons, adalah kebalikannya di mana pertempuran terus berlanjut dan korban berjatuhan.

Per berita ini ditulis, pertempuran antara Taliban dan Afghanistan sudah berlangsung empat bulan lebih. Pertempuran dimulai pada April lalu ketika Amerika memutuskan untuk menarik pasukannya dari Afghanistan setelah dua dekade beroperasi di sana. Target Amerika, penarikan pasukan rampung Agustus ini.

Konvoi Pasukan Khusus Afghanistan saat misi penyelamatan seorang polisi yang dikepung oleh militan Taliban, di provinsi Kandahar, Afghanistan, 13 Juli 2021. REUTERS/Danish Siddiqui

Penarikan pasukan tersebut membuat Afghanistan pincang. Walaupun Amerika memberikan pangkalan-pangkalan militernya berikut sejumlah persenjataan, Afghanistan kesulitan melawan balik Taliban. Sekarang, Taliban sudah menguasai lebih dari 50 persen distrik di Afghanistan dan belum menunjukkan tanda berhenti.

"Ini perang yang berbeda, mengingatkan saya dengan Suriah atau Sarajevo."

"Menyerang wilayah urban sama saja dengan sengaja hendak menyakiti warga sipil. Tak bisa dipungkiri itu adalah langkah strategis Taliban yang menganggap kekacauan tak terhindarkan," ujar Lyons yang meminta PBB bersiap-siap melihat angka migrasi berlipat ganda tahun ini.

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB (DK PBB) bahwa situasi di Afghanistan sudah sangat mengkhawatirkan. Penarikan pasukan Amerika dan NATO memperburuk situasi itu. Dalam kondisi sekarang, kata ia, perang saudara tak terhindarkan.

Taliban belum memberikan keterangan resmi atas perkembangan terbaru di Afghanistan. Namun, salah seorang sumber di Taliban, dikutip dari kantor berita Al Jazeera, menyebut jatuhnya Nimruz ke tangan mereka adalah awal dari jatuhnya provinsi-provinsi lain.

Baca juga: Amerika Serikat Waswas Bisa Terjadi Perang Saudara di Afganistan

ISTMAN MP | REUTERS | AL JAZEERA



Berita terkait

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

12 jam lalu

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

18 jam lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

20 jam lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

1 hari lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

2 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

2 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

3 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

3 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

4 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

5 hari lalu

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.

Baca Selengkapnya