PBB: Pertempuran Afghanistan dan Taliban Telah Memasuki Fase Destruktif
Reporter
Tempo.co
Editor
Istman Musaharun Pramadiba
Sabtu, 7 Agustus 2021 08:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Utusan Khusus PBB Deborah Lyons menyebut pertempuran antara Afghanistan dan Taliban telah memasuki fase destruktif. Hal tersebut menyusul keberhasilan Taliban mengambil alih provinsi Nimruz, yang berseberangan dengan Iran dan Pakistan, serta membunuh juru bicara pemerintahan.
Lyons menambahkan, hal itu diperburuk dengan mandeknya negosiasi damai antara Afghanistan dan Taliban yang berlangsung di Doha, Qatar. Bahkan, Lyons merahukan komitmen Taliban untuk mencapai kesepakatan politis dengan Afghanistan.
"Pertempuran yang ada sudah memasukan fase destruktif dan mematikan. Sebanyak 1000 lebih warga sipil terbunuh dalam sebulan terakhir akibat serangan Taliban," ujar Lyons.
Menurut Lyons, jika Taliban memang benar-benar berniat mencapai kesepakatan damai dengan Afghanistan, maka mereka seharusnya sudah mengurangi aktivitas militernya. Apa yang terjadi, kata Lyons, adalah kebalikannya di mana pertempuran terus berlanjut dan korban berjatuhan.
Per berita ini ditulis, pertempuran antara Taliban dan Afghanistan sudah berlangsung empat bulan lebih. Pertempuran dimulai pada April lalu ketika Amerika memutuskan untuk menarik pasukannya dari Afghanistan setelah dua dekade beroperasi di sana. Target Amerika, penarikan pasukan rampung Agustus ini.
Penarikan pasukan tersebut membuat Afghanistan pincang. Walaupun Amerika memberikan pangkalan-pangkalan militernya berikut sejumlah persenjataan, Afghanistan kesulitan melawan balik Taliban. Sekarang, Taliban sudah menguasai lebih dari 50 persen distrik di Afghanistan dan belum menunjukkan tanda berhenti.
"Ini perang yang berbeda, mengingatkan saya dengan Suriah atau Sarajevo."
"Menyerang wilayah urban sama saja dengan sengaja hendak menyakiti warga sipil. Tak bisa dipungkiri itu adalah langkah strategis Taliban yang menganggap kekacauan tak terhindarkan," ujar Lyons yang meminta PBB bersiap-siap melihat angka migrasi berlipat ganda tahun ini.
Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB (DK PBB) bahwa situasi di Afghanistan sudah sangat mengkhawatirkan. Penarikan pasukan Amerika dan NATO memperburuk situasi itu. Dalam kondisi sekarang, kata ia, perang saudara tak terhindarkan.
Taliban belum memberikan keterangan resmi atas perkembangan terbaru di Afghanistan. Namun, salah seorang sumber di Taliban, dikutip dari kantor berita Al Jazeera, menyebut jatuhnya Nimruz ke tangan mereka adalah awal dari jatuhnya provinsi-provinsi lain.
Baca juga: Amerika Serikat Waswas Bisa Terjadi Perang Saudara di Afganistan
ISTMAN MP | REUTERS | AL JAZEERA