Komite Olimpiade Internasional Cabut Akreditasi Dua Pelatih Belarusia

Jumat, 6 Agustus 2021 16:00 WIB

Pelatih kepala atletik Belarusia Yuri Moisevich berbicara dalam sebuah wawancara di Tokyo, Jepang, dalam rekaman yang dirilis 1 Agustus 2021. [BELTELERADIOCOMPANY via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Dua pelatih Belarusia yang berselisih dengan sprinter Krystsina Tsimanouskaya di Olimpiade Tokyo telah dicabut akreditasinya dan dikeluarkan dari wisma atlet, kata Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada Jumat.

Pelatih kepala atletik Yuri Moisevich dan ofisial tim Artur Shumak diminta meninggalkan wisma Olimpiade, kata Komite Olimpiade Internasional, beberapa hari setelah mereka memerintahkan Tsimanouskaya mengemasi tasnya dan pergi ke bandara.

Dikutip dari Reuters, 6 Agustus 2021, Tsimanouskaya pada Kamis mengatakan kedua ofisial tersebut telah memberitahunya bahwa perintah untuk mengirimnya pulang datang dari "perintah teratas" di Belarusia.

Tsimanouskaya menyebabkan kehebohan pada hari Minggu ketika menolak naik pesawat pulang dan mencari perlindungan dari polisi Jepang sebelum mencari suaka di Polandia, di mana dia bertemu kembali dengan suaminya pada hari Kamis.

Kasus atlet berusia 24 tahun itu akan semakin mengisolasi Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, yang berada di bawah sanksi Barat setelah tindakan keras terhadap lawan politik dan pengkritiknya sejak tahun lalu, termasuk putranya yang mengepalai Komite Olimpiade nasional.

Advertising
Advertising

"Bukan kami yang membuat keputusan, kami hanya mengeksekusinya," cerita Tsimanouskaya mengutip dua ofisial itu. "Kamu punya waktu 40 menit. Kamu harus mengemasi barang-barangmu dan pergi ke bandara."

Juru bicara Lukashenko tidak menanggapi permintaan komentar setelah wawancara Tsimanouskaya.

Pelari cepat Belarusia Krystsina Tsimanouskaya, yang meninggalkan Olimpiade di Tokyo dan mencari suaka di Polandia, menghadiri konferensi pers di Warsawa, Polandia 5 Agustus 2021. [REUTERS/Darek Golik]

Kedua pelatih akan segera kembali ke Minsk, kata komite Olimpiade Belarusia pada hari Jumat, menambahkan bahwa para pelatih dapat mengajukan banding atas keputusan tersebut dan mereka berharap untuk melanjutkan dialog dengan IOC.

Presiden IOC Thomas Bach pada Jumat menyebut kasus Tsimanouskaya "menyedihkan" dan mengatakan komisi disipliner akan berlanjut.

"Kami senang Krystsina Tsimanouskaya aman di Polandia," kata Bach.

Tsimanouskaya mengatakan dia memutuskan untuk membelot saat dia dibawa ke bandara Tokyo karena neneknya mengatakan kepadanya bahwa tidak aman untuk pulang ke Belarus.

Dia mengatakan dia akan bersaksi dalam komisi disiplin pada hari Jumat dan mendesak IOC untuk membela dia dan atlet lainnya.

"Saya berharap Komite Olimpiade Internasional akan membuat keputusan yang tepat dan akan membela atlet dan membela saya," katanya.

IOC telah berada di bawah pengawasan karena gagal mencegah atlet dikeluarkan dari Olimpiade karena mengekspresikan pandangannya tentang staf pelatih.

Di masa lalu, badan penyelenggara Olimpiade itu telah bertindak cepat untuk menangguhkan atlet, ofisial atau anggota tim, bahkan mereka yang sedang menunggu penyelidikan, dari Olimpiade.

Butuh empat hari dalam kasus pelatih Belarusia sebelum mereka dikeluarkan dari Olimpiade.

"Demi kesejahteraan para atlet Komite Olimpiade Nasional Belarusia yang masih berada di Tokyo, dan sebagai tindakan sementara, IOC membatalkan dan mencabut akreditasi kedua pelatih tadi malam," kata IOC pada Jumat.

"Mereka akan ditawari kesempatan untuk mengajukan pembelaan," katanya.

Tsimanouskaya, yang mengatakan kepada Reuters bahwa IOC telah bertindak cepat ketika dia dibawa ke bandara dan tetap berhubungan dengannya, mengatakan rekan satu timnya tidak terlibat, kemungkinan besar karena mereka takut akan akibatnya.

"Saya pikir mereka tidak mendukung saya karena mereka takut," katanya. "Jika mereka mengatakan sesuatu untuk mendukung saya, itu bisa berakhir buruk bagi mereka."

Di perlombaan lintasan 4x400 meter pada hari Kamis, para atlet Belarusia bungkam tentang situasi Tsimanouskaya.

"Tim terus memenuhi tugas mereka dan mengambil bagian dalam kompetisi," kata pelari gawang Elvira Herman, yang berlari estafet 4x400m untuk Belarus, pada Kamis.

"Kami datang ke sini untuk ambil bagian dalam Olimpiade, bukan untuk menimbulkan masalah," katanya.

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko sempat mengumumkan dirinya terinfeksi virus corona pada Juli 2020. Sebelum terinfeksi, Alexander pernah pernah membagikan tips untuk kebal corona yang berbeda dengan saran ahli kesehatan, di antaranya meminum 50 ml vodka, mengunjungi sauna, dan tetap bekerja di lapangan. BelTA / Handout via REUTERS

Gerakan Olimpiade memiliki hubungan dekat dengan pemerintah Belarusia.

Rene Fasel, presiden Federasi Hoki Es Internasional (IIHF), sering mengunjungi negara bekas Soviet itu untuk mempersiapkan diri menjadi tuan rumah kejuaraan dunia putra tahun ini.

Belarusia kemudian dicabut haknya sebagai tuan rumah atas tindakan keras terhadap demonstran anti-pemerintah dan langkah-langkah lemahnya untuk menahan pandemi Covid-19.

Pemimpin Belarusia Lukashenko, seorang pemain hoki yang rutin, sangat ingin meningkatkan prestise negara itu dengan menjadi tuan rumah acara olahraga internasional, termasuk European Games 2019.

Spyros Capralos, kepala Komite Olimpiade Eropa dan sekarang menjadi anggota IOC, bekerja sebagai ketua komisi koordinasi acara tersebut. Bach bahkan mengucapkan selamat kepada Lukashenko atas pengaturan yang sangat baik dari acara tersebut.

Komite Olimpiade Internasional melarang Lukashenko dan putranya Viktor menghadiri Olimpiade pada Desember, dan pada bulan Maret menolak untuk mengakui pemilihan Viktor Lukashenko sebagai presiden NOC Belarusia.

Baca juga: Keluarga Atlet Belarus Takut Presiden Lukashenko Akan Memasukkannya ke RSJ

REUTERS

Berita terkait

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

1 hari lalu

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

Setelah timnas Indonesia U-23 dikalahkan Irak saat perebutan peringkat ketika Piala Asia U-23 2024, Ali Jasim mengungkapkan harapannya

Baca Selengkapnya

Duel Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23, Ilham Rio Fahmi Ingin Buat Sejarah ke Olimpiade

3 hari lalu

Duel Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23, Ilham Rio Fahmi Ingin Buat Sejarah ke Olimpiade

Ilham Rio Fahmi akan berusaha membalas kepercayaan dari pelatih kepala Shin Tae-yong apabila diturunkan dalam laga Timnas U-23 Irak vs Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Olympic Phryge, Topi Khas Suku Frigia yang Jadi Maskot Olimpiade Paris 2024

3 hari lalu

Mengenal Olympic Phryge, Topi Khas Suku Frigia yang Jadi Maskot Olimpiade Paris 2024

Olympic Phryge, maskot Olimpiade Paris 2024, diangkat sebagai simbol kebebasan danrepresentasi alegori Republik Prancis.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

5 hari lalu

Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

Shin Tae-yong yakin para pemain Timnas U-23 Indonesia bisa tampil baik melawan Irak di Piala Asia U-23 2024 dan meraih tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

7 hari lalu

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

Jarak lari maraton sejauh 42 kilometer tidak lepas dari sejarah Yunani Kuno, perhelatan Olimpiade pertama, hingga campur tangan Kerajaan Inggris.

Baca Selengkapnya

7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

7 hari lalu

7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

Piala Asia U-23 2024 mulai mendekati laga puncak. Empat tim akan bersaing pada babak semifinal yang akan dimainkan hari Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

7 hari lalu

Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah berlaga di Olimpiade Melbourne pada 29 November 1956. Maulwi Saelan cs berhasil melaju hingga perempat final.

Baca Selengkapnya

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

8 hari lalu

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah menjadi perbincangan era 1950-an kala melawan Uni Soviet di perempat final Olimpiade Melbourne 1956 pada 29 November 1956.

Baca Selengkapnya

Daftar Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024: 18 Lewat Kualifikasi, 2 Lewat Wild Card

14 hari lalu

Daftar Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024: 18 Lewat Kualifikasi, 2 Lewat Wild Card

Indonesia kembali menambah atlet yang lolos ke Olimpiade 2024, yakni atlet dayung putra La Memo.

Baca Selengkapnya

Atlet Dayung Indonesia La Memo Berhasil Raih Tiket Olimpiade 2024

14 hari lalu

Atlet Dayung Indonesia La Memo Berhasil Raih Tiket Olimpiade 2024

Atlet dayung putra Indonesia La Memo berhasil meraih tiket Olimpiade 2024. Lolos untuk kedua kalinya.

Baca Selengkapnya