TEMPO.CO, Jakarta - Atlet Belarus yang diusir paksa dari Olimpiade Tokyo, Krystsina Tsimanouskaya (Kristina Timanovskaya), mengatakan dirinya menolak pulang ke negaranya atas permintaan neneknya. Sang nenek, kata Timanovskaya, menganggap Belarus tak lagi aman baginya.
"Keluarga saya khawatir saya akan dijebloskan ke rumah sakit jiwa jika pulang ke Belarus. Nenek menelpon saya untuk tidak pulang," ujar Timanovskaya, dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 5 Agustus 2021.
Diberitakan sebelumnya, Timanovskaya hampir dipulangkan paksa dari Olimpiade Tokyo karena menentang pemilihan cabor oleh timnas. Ia didaftarkan ke lari 4X400 Meter Relay tanpa sepengetahuannya. Padahal, dirinya tidakk memiliki pengalaman untuk cabor tersebut. Apa yang Timanovskaya tahu, dirinya terdaftar untuk lari 200 meter.
Ketika mengetahui dirinya akan dipulangkan karena menentang keputusan timnas, Timanovskaya melawan. Ia ogah dipulangkan ke Belarus yang dipimpin Presiden Alexander Lukashenko. Di Belarus, Lukashenko dikenal bermasalah dengan sejumlah atlet yang menentang pemerintahannya.
Sprinter Belarusia Krystsina Tsimanouskaya yang berlindung di kedutaan Polandia di Tokyo, tiba di Bandara Internasional Narita saat ia berangkat ke Polandia, di Narita, timur Tokyo, Jepang, 4 Agustus 2021. REUTERS/Issei Kato
Timanovskaya memutuskan untuk meminta suaka ke Polandia yang untungnya diterima. Sekarang ia sudah berada di sana, menanti suaminya menyusul. Sementara itu, Timnas Belarus mengklaim Timanovskaya dikeluarkan dari susunan atlet karena mengalami gangguan psikologis. Ini yang menjadi dasar ketakutan keluarga Timanovskaya.
Kepada Reuters, Timanovskaya mengatakan dirinya tak memiliki niatan politis ketika menentang keputusan timnas. Ia pun tidak pernah mengikuti unjuk rasa anti-pemerintah atau menyebutkan apapun yang menentang mereka. Namun, kata Timanovskaya, apa yang terjadi di luar dugaannya.
"Saya adalah atlet dan saya tidak paham apapun soal politik. Saya mencoba untuk tidak terdistraksi oleh politik."
"Apa yang saya katakan mungkin terdengar kejam perihal apa yang terjadi di Belarus tahun lalu, namun saya mencoba menghindarinya. Saya hanya ingin bisa berkompetisi di Olimpiade sebaik mungkin, mendapatkan medali," ujar Timanovskaya menegaskan.
Perkembangan terakhir, administrasi Presiden Lukashenko sudah mengirimkan utusannya ke keluarga Timanovskaya, mencoba membujuknya untuk pulang. Sementara itu, Komite Olimpiade Internasional melakukan penyeledikan atas apa yang terjdi di Olimpiade Tokyo.
Baca juga: Atlet Belarus yang Diusir dari Olimpiade Tokyo Dapat Rumah Aman di Polandia
ISTMAN MP | REUTERS