Lindungi Warga Hong Kong di Amerika, Joe Biden Perpanjang Izin Tinggal

Jumat, 6 Agustus 2021 08:47 WIB

Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan di Gedung Putih pada perayaan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat "Fourth of July" di Washington, AS, 4 Juli 2021. [REUTERS/Evelyn Hockstein/File Foto]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joe Biden dikabarkan bakal menandatangani memorandum untuk memperpanjang izin tinggal warga Hong Kong yang menetap di Amerika. Hal tersebut sebagai respon atas diterapkannya UU Keamanan Nasional Hong Kong yang disahkan Parlemen Cina tahun lalu.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Pemerintah Hong Kong semakin gencar menggunakan UU Keamanan Nasional untuk mempersekusi warga yang bertentangan dengan mereka. Belum lama ini, kasus pertama pelanggaran UU Keamanan Nasional Hong Kong pun disidangkan.

UU Keamananan Nasional Hong Kong diklaim oleh pemerintah setempat dan Cina sebagai alat berlindung dari intervensi asing, terorisme, pengkhianatan, kudeta, dan hal-hal lain yang mengancam keamanan nasional. Realitanya, regulasi itu lebih banyak digunakan untuk menangkapi aktivis pro-demokrasi yang berada di balik unjuk rasa anti-pemerintah beberapa tahun terakhir.

"Cina terus menggunakan UU Keamanan Nasional untuk memberangus kebebasan berpendapat dan HAM, untuk menciderai otonomi Hong Kong, dan melemahkan upaya demokrasi yang tersisa di sana," ujar pejabat Pemerintah Amerika yang enggan disebutkan namanya, dikutip dari Reuters, Kamis, 5 Agustus 2021.

Mantan pelayan Tong Ying-kit, 24 tahun, mengaku tidak bersalah atas tuduhan terorisme, menghasut separatisme serta tuduhan alternatif mengemudi berbahaya yang menyebabkan luka fisik yang parah pada 1 Juli tahun lalu.[The Standard Hong Kong]

Dengan memorandum tersebut, pejabat terkait mengatakan warga Hong Kong yang berada di Amerika dan hampir habis izin tinggalnya akan diberikan waktu ekstra 18 bulan. Selama 18 bulan itu, warga Hong Kong terkait bisa mengurus izin tinggal permanen jika dirasa berhak.

"Mayoritas warga Hong Kong di Amerika berhak akan kebijakan ini, namun ada kondisi legal yang harus dipenuhinya," ujar sumber terkait lebih lanjut.

Kebijakan ini adalah yang kesiakan dari Joe Biden perihal situasi di Hong Kong. Pada Juli lalu, ia menjatuhkan sanksi terhadap pejabat-pejabat Cina yang bertugas di Hong Kong. Selain itu, Joe Biden juga mengeluarkan peringatan pada perusahaan-perusahaan Amerika yang akan membuka cabang di HongKong untuk berhati-hati terhadap UU Keamanan Nasional.

Cina membalas kebijakan-kebijakan Joe Biden itu dengan memberikan sanksi terhadap sejumlah individu Amerika, salah satunya mantan Menteri Perdagangan Wilbur Ross.

Baca juga: Terdakwa Pertama Undang-undang Keamanan Nasional Hong Kong Divonis Bersalah

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

8 jam lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

14 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

1 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

1 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

1 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya