Afghanistan Salahkan Amerika Perihal Memburuknya Konflik dengan Taliban

Senin, 2 Agustus 2021 17:30 WIB

Presiden Afganistan Ashraf Ghani (kanan) bertemu Jenderal Austin "Scott" Miller, komandan pasukan AS dan Resolute Support Mission NATO di Kabul, Afghanistan 2 Juli 2021. [Istana Kepresidenan Afganistan/Handout via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menyalahkan Amerika perihal memburuknya situasi di negaranya, terutama dengan Taliban. Dikutip dari Reuters, Ghani menyakini krisis di Afghanistan tidak akan terjadi misalkan Amerika tidak dadakan menarik pasukan militernya. Misalkan penarikan berlangsung gradual, Ghani menyakini pihaknya memiliki cukup waktu untuk menangkal serangan Taliban.

Seperti diberitakan sebelumnya, Taliban agresif memperluas daerah kekuasaannya di Afghanistan beberapa pekan terakhir. Per berita ini ditulis, mereka sudah menguasai lebih dari 50 persen wilayah Afghanistan dengan tiga ibu kota provinsi mereka ambil alih sepanjang akhir pekan lalu. Hal itu membuat Afghanistan semakin terdesak di saat tidak ada lagi cukup pasukan Amerika untuk membantu mereka.

"Situasi yang terjadi sekarang adalah akibat dari keputusan dadakan untuk menarik pasukan internasional. Kita menghadapi situasi yang tidak terduga tiga bulan terakhir," ujar Ashraf Ghani dalam pidatonya di Parlemen Afghanistan, Senin, 2 Agustus 2021.

Meski situasinya pelik, Ghani menyakini pihaknya masih memiliki kesempatan untuk memukul mundur Taliban. Ia berkata, pihaknya sudah menyusun rencana yang akan membantu Afghanistan untuk mengambil kembali wilayah yang dikuasai Taliban dalam enam bulan. Amerika, kata Ghani, mendukung rencana itu.Anggota Pasukan Khusus Afghanistan setelah pertempuran hebat dengan Taliban selama misi penyelamatan seorang polisi yang terkepung di provinsi Kandahar, Afghanistan, 13 Juli 2021. REUTERS/Danish Siddiqui



Perihal negosiasi damai dengan Taliban, Ghani mengatakan hal itu masih jauh dari usai. Ia menyebut Taliban tak memiliki niat untuk damai kecuali situasi keamanan berhasil dikendalikan.

Sebagai catatan, negosiasi damai antara Afghanistan dan Taliban sudah berlangsung sejak tahun lalu dengan Amerika sebagai mediatornya. Negosiasi berlangsung di Doha, namun belum menunjukkan perkembangan signifikan per berita ini ditulis.

"Milisi Taliban juga belum memutus hubungannya dengan kelompok teroris dan mereka malah meningkatkan serangan terhadap perempuan dan aktivis sosial," ujar Ghani.

Taliban membantah tudingan Ghani. Mereka bahkan berkata bahwa waktu Ghani sebagai Presiden Afghanistan sudah habis karena tidak ada perkembangan signifikan yang berhasil ia wujudkan soal negosiasi damai.

"Deklarasi perang, kebohongan, dan tuduhan tak berdasar tak akan bisa memperpanjang masa kepemimpinan Ghani di Afghanistan. Waktu ia sudah habis," ujar juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid.

Baca juga: Amerika Telah Ungsikan 200 Warga Afghanistan yang Pernah Bekerja Untuknya

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

7 jam lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

5 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

5 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

6 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

8 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

11 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

13 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

16 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya