Rumah Sakit Thailand Gunakan Kontainer untuk Simpan Jenazah Covid-19

Minggu, 1 Agustus 2021 09:15 WIB

Petugas kesehatan memindahkan mayat ke peti kemas setelah kamar mayat rumah sakit yang kewalahan oleh kematian COVID-19, mulai menyimpan mayat dalam wadah berpendingin, ketika negara itu berjuang untuk menangani wabah terbesarnya hingga saat ini, di Pathum Thani, Thailand 31 Juli 2021 [REUTERS/Soe Zeya Tun]

TEMPO.CO, Jakarta - Petugas Thailand menggunakan kontainer berpendingin untuk menyimpan jenazah Covid-19 setelah rumah sakit kehabisan kamar mayat, serupa tindakan darurat selama bencana tsunami 2004.

Thailand pada hari Sabtu melaporkan rekor harian 18.912 kasus baru dan rekor 178 kematian baru, sehingga total akumulasi kasus menjadi 597.287 dan 4.857 kematian.

Dilaporkan Reuters, 31 Juli 2021, di Rumah Sakit Universitas Thammasat dekat ibu kota Bangkok, kamar mayat dengan 10 lemari es biasanya menangani hingga tujuh otopsi sehari. Tetapi gelombang terbaru dari pandemi virus corona mendorongnya menangani lebih dari 10 mayat setiap hari.

"Tidak ada cukup ruang, jadi kami membeli dua kontainer untuk penyimpanan mayat," Pharuhat Tor-udom, direktur rumah sakit, mengatakan kepada Reuters, menambahkan biaya masing-masing kontainer sekitar 250.000 baht atau sekitar Rp109 juta.

Petugas kesehatan memindahkan mayat ke peti kemas setelah kamar mayat rumah sakit yang kewalahan oleh kematian COVID-19, mulai menyimpan mayat dalam wadah berpendingin, ketika negara itu berjuang untuk menangani wabah terbesarnya hingga saat ini, di Pathum Thani, Thailand 31 Juli 2021 [REUTERS/Soe Zeya Tun]

Advertising
Advertising

Hampir 20% mayat dengan penyebab kematian yang tidak diketahui kemudian dinyatakan positif Covid-19, membanjiri kamar mayat dan staf medis, katanya.

"Saat tsunami, kami menggunakan kontainer untuk menyimpan mayat yang menunggu untuk diotopsi untuk identifikasi. Tapi kami belum melakukannya (lagi) sampai sekarang," kata Pharuhat.

Ada beberapa mayat yang disimpan dalam satu kontainer pada hari Sabtu, menunggu untuk diambil oleh kerabat mereka, katanya.

"Yang membuat kami sangat sedih adalah kami tidak dapat membantu orang yang meninggal karena kurangnya akses ke perawatan medis," tambahnya.

Rumah sakit di Bangkok dan provinsi sekitarnya kehabisan kapasitas karena lonjakan infeksi Covid-19, wabah terbesar yang pernah dihadapi Thailand sejak pandemi dimulai.

Baca juga: Pasien Covid-19 di Thailand Dipulangkan dengan Kereta karena RS Penuh

REUTERS

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

18 jam lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

20 jam lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

22 jam lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

1 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya