Atikah Bagawan, mahasiswa asal Indonesia, saat disuntik vaksin Covid-19 di stadion Ford Field, Michigan, Amerika Serikat. (Sumber: Indri Maulidar)
TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai upaya dilakukan Amerika untuk mengendalikan pandemi COVID-19 dan menggenjot kampanye vaksinasinya. Bahkan, dikutip dari kantor berita Reuters, Presiden Joe Biden akan meminta pemerintah-pemerintah daerah untuk membayar warga-warganya agar mau divaksin.
Kebijakan tersebut dimajukan Joe Biden mengingat vaksinasi COVID-19 di Amerika melamban beberapa pekan terakhir. Hal itu tak lepas dari banyaknya warga yang masih ragu dan segan untuk divaksin meski vaksinasi sendiri gratis sifatnya. Dibanding negara-negara maju lainnya, Amerika termasuk ketinggalan walaupun memiliki seabrek-abrek vaksin.
"Saya tahu bahwa membayar warga untuk mau divaksin terdengar tidak adil bagi mereka yang sudah divaksin lebih dulu. Namun, menurut saya, jika insentif bisa membantu kita untuk mengalahkan COVID-19, maka kita harus menggunakannya," ujar Joe Biden, Kamis waktu setempat, 29 Juli 2021.
Joe Biden berkata, pemerintah daerah bisa menggunakan dana bantuan pengendalian COVID-19 yang nilai totalnya US$350 miliar untuk pemberian insentif itu. Adapun perkiraannya satu orang bisa menerima 100 dollar tiap kali rampung divaksin.
Kementerian Keuangan Amerika membenarkan pernyataan Joe Biden bahwa pemberian insentif untuk vaksinasi bisa diambil dari dana bantuan pengendalian COVID-19. Dana ratusan miliar itu sendiri, yang dinamai American Rescue Plan Act, memang disediakan untuk pemerintah negara bagian, lokal, teritorial, dan pribumi.
Presiden AS Joe Biden berbicara tentang sektor lapangan pekerjaan dan ekonomi di Gedung Putih di Washington, AS, 7 April 2021. [REUTERS / Kevin Lamarque]
Untuk mempermudah pemberian insentif nanti, Kementerian Keuangan menyatakan bakal memberikan pendampingan teknis. Dengan begitu, potensi kegagalan atau penyalahgunaan anggaran bisa dihindari. Kementerian Keuangan tidak menjelaskan apakan insentif diberikan per dosis yang diberikan atau per dua dosis.
"Insentif ekstra ini untuk menggenjot vaksinasi COVID-19, melindungi komunitas, dan menyelamatkan nyawa," ujar Kementerian Keuangan Amerika.
Bantuan tidak berhenti di situ menurut Pemerintah Keuangan. Mereka menyatakan bakal ada keringanan tambahan berupa kredit pajak. Kredit itu bisa diklaim pemilik usaha untuk memberikan cuti dengan tunjangan kepada pegawai yang ingin mengurus vaksinasi dirinya dan keluarga.
Secara terpisah, Wali Kota New York Bill de Blasio mendukung kebijakan dari Joe Biden itu. Ia berkata, bakal memberikan insentif US$100 untuk warga yang mau divaksin.
Per berita ini ditulis, baru 49 persen warga Amerika yang sudah tervaksin penuh. Jumlah dosis vaksin COVID-19 yang sudah didistribusikan kurang lebih 397 juta sementara yang sudah diberikan ada 344 juta menurut data dari New York Times.