Jemaah haji menjaga jarak sosial melakukan tawaf di Masjidil Haram selama ibadah haji tahunan, di kota suci Mekah, Arab Saudi, 17 Juli 2021. [Kementerian Media Saudi/Handout via REUTERS]
TEMPO.CO, Jakarta - Walau serba dibatasi, ibadah Haji tahun ini berjalan lancar. Dikutip dari Arab News, otoritas setempat melaporkan bahwa tidak ada kasus COVID-19 selama ibadah berjalan dan para jemaah bisa pulang dengan aman. Mereka berkata, para jemaah sudah mulai pulang sejak Kamis siang usai menuntaskan ibadahnya.
"Semua rencana berjalan lancar dan tidak isu penyakit serius apapun yang tercatat," ujar keterangan pers Kementerian Haji dan Umrah di Arab Saudi, Kamis, 22 Juli 2021.
Seperti diberitakan sebelumnya, ibadah Haji kali ini dikawal ketat dan dibatasi dengan berbagai protokol kesehatan. Kebijakan itu diambil Pemerintah Arab Saudi untuk memastikan pandemi COVID-19 terkendali dan Ibadah Haji berjalan lancar. Salah satu yang paling mencolok adalah dibatasinya jumlah jemaah tahun ini.
Untuk tahun ini, total hanya 60 ribu jemaah yang boleh menunaikan ibadah Haji, itupun terbatas pada warga lokal. Sebagai perbandingan, Ibadah Haji pada tahun 2019 bisa diikuti hingga dua juta jemaah.
Seorang petugas polisi wanita Saudi berjaga-jaga saat jemaah haji melakukan Tawaf terakhir di Mekah, Arab Saudi 20 Juli 2021. Polisi wanita menggunakan seragam militer khaki, dengan jaket sepanjang pinggul, celana longgar dan baret hitam di atas kerudung. REUTERS/Ahmed Yosri
Jemaah yang bisa mengikuti Ibadah Haji pun dibatasi pada mereka yang berusia 18 hingga 65 tahun. Namun, mereka juga harus sudah sepenuhnya divaksinasi atau diimunisasi terhadap virus dan tidak menderita penyakit kronis.
Meski protokol-protokol pengendalian pandemi COVID-19 itu berjalan lancar, sejumlah keluhan tetap ada. Menurut laporan Arab News, sejumlah jemaah mengeluhkan kualitas makanan yang disediakan pihak swasta. Menurut mereka, kualitasnya di bawah standar.
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi tidak menyangkal hal tersebut. Mereka berkata, inspeksi di lapangan juga mendapati kualitas makanan yang disediakan katering di bawah standar. Adapun mereka berjanji bakal memberikan penalti terhadap layanan katering usai melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan Arab Saudi serta pemerintah daerah Mekkah.
"Kami juga akan mengevaluasi kembali kerjasama dengan perusahaan swasta terkait. Lisensi mereka (untuk melayani katering Ibadah Haji) bisa saja dicabut," ujar Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, menegaskan bahwa kualitas makanan harus sesuai standar yang ditetapkan kementerian.