PPKM Darurat di RI Diperpanjang, Bangladesh Malah Longgarkan Lockdown

Reporter

Terjemahan

Selasa, 20 Juli 2021 20:29 WIB

Personel tentara terlihat bertugas di sebuah ruas jalan saat pemberlakuan kebijakan karantina wilayah (lockdown) ketat COVID-19 di Dhaka, Bangladesh, pada 1 Juli 2021. Tentara ditugaskan untuk mengawasi kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan. (Xinhua)

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah resmi memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Darurat. "Saat ini, pemerintah memutuskan untuk melanjutkan pelaksanaan PPKM sampai tanggal 25 Juli 2021," ujar Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam konferensi pers, Selasa, 20 Juli 2021.

Meski Indonesia memperpanjang PPKM darurat, hal berbeda dilakukan Bangladesh. Pemerintah setempat justru mencabut lockdown selama 15-23 Juli untuk menyambut perayaan Idul Adha 2021. Jutaan warga Bangladesh pun memanfaatkan pelonggaran tersebut dengan berbelanja dan bepergian.

Mohammed Nijam adalah salah satu dari ratusan warga yang mengantre untuk naik feri dari Dhaka, ibu kota Bangladesh. Dia tahu bahwa virus covid-19 masih mengintai, namun Nijam tak punya pilihan lain untuk tinggal di Dhaka.

“Saya harus membayar sewa rumah setiap bulan meskipun saya tidak punya pekerjaan,” katanya. Ia memutuskan untuk pulang kampung.

Nijam adalah salah satu dari puluhan juta warga Bangladesh pergi selama sepekan pelonggaran lockdown pada hari raya Idul Adha. Penangguhan tersebut disorot para ahli kesehatan, yang mengingatkan akan memperburuk lonjakan kasus Covid-19. Sebab masuknya varian Delta yang sangat menular dikhawatirkan mendongkrak jumlah kasus.

Advertising
Advertising

“Sudah ada kelangkaan tempat tidur dan ICU, sementara penyedia layanan kesehatan kami kelelahan,” kata Be-Nazir Ahmed, pakar kesehatan masyarakat dan mantan kepala Direktorat Kesehatan pemerintah.

“Jadi jika situasinya memburuk dan lebih banyak pasien datang ke rumah sakit, hampir tidak mungkin untuk menangani krisis.”

Bangladesh telah melakukan lockdown sejak 1 Juli 2021. Pasar dan transportasi massal berhenti beroperasi.

Tentara dan penjaga perbatasan berpatroli di jalan-jalan. Ribuan orang ditangkap dan dipenjara karena melanggar lockdown.

Meski telah melakukan lockdown, kematian akibat Covid-19 masih berkisar 200 setiap hari. Infeksi harian masih 11.000 kasus. Pejabat pemerintah belum menanggapi kritik terhadap pelonggaran tersebut.

Baca: Menhan Israel Telepon Presiden Palestina Ucapkan Selamat Idul Adha

AL JAZEERA

Berita terkait

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

7 jam lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

7 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

10 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Kapan Idul Fitri Pertama Kali Dilaksanakan? Begini Sejarahnya

17 hari lalu

Kapan Idul Fitri Pertama Kali Dilaksanakan? Begini Sejarahnya

Imam Ibnu Katsir menjabarkan bahwa perayaan Idul Fitri pertama kali terjadi di masa Rasulullah SAW. Begini sejarahnya.

Baca Selengkapnya