Hari Pertama Bebas Lockdown, Warga London Berpesta di Konser Musik

Senin, 19 Juli 2021 15:30 WIB

Orang-orang yang memakai masker berjalan di sepanjang peron di Stasiun King's Cross, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di London, Inggris, 12 Juli 2021. REUTERS/Henry Nicholls

TEMPO.CO, Jakarta - Hari yang ditunggu-tunggu warga Inggris akhirnya tiba. Per Senin malam dini hari, lockdown COVID-19 diangkat di Negeri Ratu Elizabeth itu. Warga dianjurkan tetap untuk memakai masker, namun kegiatan-kegiatan sosial sudah relatif lebih bebas untuk digelar. Alhasil, warga langsung merayakannya dengan berpesta.

Di London, live music digelar. Warga berdansa, bergumul untuk kembali merasakan interaksi sosial yang selama ini dibatasi pandemi. Para pakar memang pesimistik bahwa pelonggaran ini akan membawa dampak positif untuk jangka panjang, namun warga tidak peduli. Mereka sudah kangen berpesta, bersosialisasi.

"Saya dilarang berdansa untuk waktu yang cukup lama. Rasanya seperti seumur hidup. Aku ingin berdansa, aku ingin mendengarkan musik, aku mau merasakan getaran konser, dikelilingi orang-orang," ujar salah satu warga London, Georgia Pike (31), saat menikmati live music di Oval Space, Hackney, Senin, 19 Juli 2021.

Warga London tahu bahwa pandemi bisa saja menyerang mereka lagi dan memaksa lockdown diterapkan kembali. Namun, mereka ingin menikmati kebebasan yang ada selagi bisa.

Salah satu punggawa grup musik legendaris the Beatles Paul McCartney, menggelar konser musik tunggal, diberi judul `Out There'`dalam rangka tur musik Eropanya yang dimulai di London pada tanggal 23 Mei 2015. istimewa


Hal itu dinyatakan oleh Gary Cartmill yang juga warga London. Ia mengaku bahagia bisa berpesta lagi, namun ia juga tahu bahwa ancaman pandemi COVID-19 masih ada. Apalagi, angka kasus COVID-19 per hari di London masih di kisaran 50 ribu kasus, menandakan pandemi belum sepenuhnya terkendali.

"Jujur saya bahagia, namun bercampur rasa khawatir akan ancaman yang ada," ujar Cartmill.

Kekhawatiran serupa juga dirasakan personil band post-punk yang bermain di Oval Space, Crows. Penyanyi band tersebut, James Cox, mengaku sempat ragu antara manggung atau tidak. Namun, setelah kembali di atas panggung dan memainkan musiknya, Cox mengatakan kekhawatiran itu sirna.

"Saya awalnya ragu akan bisa menikmati konser dan tampil live setelah sekian lama. Namun, begitu saya berdiri di panggung dan mulai melakukan sound checking, saya tahu saya akan menyukai hal in. Ini passion saya," ujar Cox.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memberikan pembaruan tentang pembatasan santai yang diberlakukan di negara itu selama pandemi penyakit virus corona (COVID-19) pada konferensi pers di dalam Downing Street Briefing Room di London, Inggris 12 Juli 2021. [Daniel Leal-Olivas/ Kolam renang melalui REUTERS]


Penyelenggara event live music di London, Rob Broadbent dan Max Wheeler Bowden, mengklaim telah memperingatkan warga untuk tetap patuh protokol kesehatan. Dengan kata lain, tetap mengikuti vaksinasi dan tes COVID-19.

Mereka berkata, event yang digelar sebenarnya tidak bisa dikatakan sepenuhnya sukses. Mereka mengurangi jumlah band dan venue konser karena jumlah penonton di bawah target. Hal itu di satu sisi menggambarkan masih adanya keraguan dari warga soal kondisi pandemi COVID-19 di Inggris.

Para pemilik usaha hiburan dan pariwisata di Inggris berharap banyak dari pelonggaran besar-besaran ini. Harapan mereka, ekonomi bisa digenjot untuk memperbaiki bisnis yang terpuruk.

Sementara itu, di pemerintahan, PM Boris Johnson justru melalui hari-hari pelonggaran, yang ia sebut "Hari Kemerdekaan", menjalani isoman. Ia belum lama ini kontak dengan kolega yang tertular COVID-19. PM Inggris itu sempat ngeyel, memilih untuk tidak isoman, namun akhirnya menurut.

Per berita ini ditulis, Inggris tercatat memiliki 5,4 juta kasus dan 128 ribu kematian akibat COVID-19.

Baca juga: Covid-19: Rencana Inggris Hapus PPKM Hari Ini, 1.200 Ilmuwan Menentang

ISTMAN MP | REUTERS


Berita terkait

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

3 jam lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

13 jam lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

1 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

2 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

2 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

4 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

6 hari lalu

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya

Baca Selengkapnya