Ternyata Ada Peneliti Indonesia di Balik Vaksin AstraZeneca

Senin, 19 Juli 2021 12:15 WIB

Botol berlabel "AstraZeneca COVID-19 Coronavirus Vaccine" dan jarum suntik terlihat di depan logo AstraZeneca yang dipajang, dalam foto ilustrasi yang diambil 14 Maret 2021. [REUTERS/Dado Ruvic]

TEMPO.CO, Jakarta - Di balik vaksin COVID-19 AstraZeneca, ternyata ada Warga Negara Indonesia yang terlibat di pengembangannya. Hal itu terungkap dengan beredarnya postingan lama laman LPDP Kementerian Keuangan RI di Facebook. Postingan itu menyatakan bahwa salah satu penerima beasiswa doktoral LPDP, Indra Rudiansyah, menjadi bagian dari tim pengambangan vaksin COVID-19.

Menurut postingan yang diunggah pada Juli 2020 itu, Indra berperan dalam tahapan uji klinis. Tugasnya, memantau apakah vaksin COVID-19 AstraZeneca memberikan respon antibody yang diharapkan terhadap para sukarelawan. Seperti yang sudah diketahui, AstraZeneca terbukti memberikan respon yang diharapkan.

"Semenjak bergabung pada awal Mei 2020, Indra telah menghabiskan waktu rata-rata 10 di laboratorium setiap harinya," ujar postingan LPDP di laman Facebooknya.

Keterlibatan Indra dalam tim pengembangan vaksin AstraZeneca tak lepas dari statusnya sebagai mahasiswa Universitas Oxford. Vaksin tersebut, seperti diberitakan sebelumnya, adalah produk yang dikembangkan Universitas Oxford bersama perusahaan farmasi AstraZeneca.



Indra sendiri tidak bekerja sendirian. Ia adalah bagian dari tim yang berisi ratusan peneliti mengingat besarnya harapan terhadap vaksin tersebut.

"Ada ratusan peneliti yang bekerja. Sumber daya yang besar ini bertujuan agar vaksin bisa segera dikembangkan dengan cepat."

"Biasanya, untuk mendapatkan data uji klinis vaksin fase pertama dibutuhkan waktu hingga lima tahun. Tapi, tim ini bisa menyelesaikannya dalam waktu enam bulan," ujar Indra yang juga sempat menjadi peneliti pada perusahaan BUMN yang bergerak di bidang farmasi.

Terakhir kali Indonesia menerima vaksin AstraZeneca adalah Jumat kemarin, 16 Juli 2021. Pemerintah Indonesia mendapat 1.041.400 vaksin AstraZeneca. Apabila menghitung semua produk vaksin COVID-19, Indonesia telah menerima total 141.315.880 vaksin.

Kedatangan vaksin AstraZeneca pada Jumat kemarin adalah bagian dari perjanjian bilateral antara AstraZeneca dengan pemerintah Indonesia. AstraZeneca menjanjikan pengiriman 50 juta dosis vaksin langsung kepada Indonesia.


Baca juga: Dame Sarah Gilbert, Ilmuwan Vaksin AstraZeneca yang Disanjung di Wimbledon

ISTMAN MP | LPDP




Advertising
Advertising

Berita terkait

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

7 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

21 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

13 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

20 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

21 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya