Oposisi: Pemilu Haiti Bakal Tertunda Lama Akibat Pembunuhan Presiden Moise

Sabtu, 17 Juli 2021 11:00 WIB

Petugas polisi Haiti berjaga-jaga di luar kediaman mendiang Presiden Jovenel Moise saat agen FBI melakukan penyelidikan di Port-au-Prince, Haiti, 15 Juli 2021. REUTERS/Ricardo Arduengo

TEMPO.CO, Jakarta - Senator dan oposisi pemerintah Haiti, Patrice Dumont, ragu Pemilu Haiti bakal terlaksana dalam waktu dekat pasca pembunuhan Presiden Jovenel Moise. Menurutnya, paling cepat pemilu baru akan digelar setahun kemudian karena banyaknya hal yang harus dibereskan sepeninggalan Moise.

Beberapa hal yang harus dibereskan, kata Dumont, meliputi daftar pemilih tetap yang telah dimanipulasi, perbaikan kinerja otoritas pemilu, serta masih berperannya gangster dalam pelaksanaan pemilu di Haiti.

"Kandidat tidak akan bisa berkampanye dalam situasi seperti sekarang. Kekuatan kelompok kriminal perlu dijinakkan dulu dengan mengubah Kepolisian Haiti di bawah kepemimpinan baru," ujar Dumont, dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 16 Juli 2021.

Haiti sudah lama tidak menggelar pemilu. Terakhir kali mereka menggelar pemilu adalah 2016 dan sejak saat itu mereka tidak mampu menggelar pemilu apapun. Alhasil, banyak posisi di pemerintahan yang masih kosong hingga sekarang. Sebagai contoh, Senat hanya diisi oleh 10 senator dari yang seharusnya 30.

Mendiang Presiden Jovenel Moise menjanjikan pemilu digelar pada 26 September nanti, baik pemilu legislatif maupun presiden. Selain itu, Moise juga berencana melakukan referendum konstitusi di periode yang sama. Rencana itu bubar saat Moise tewas ditembak beberapa hari lalu dan sejak saat itu stabilitas politik Haiti terancam.

Presiden Haiti Jovenel Moise berbicara selama upacara penobatan komite penasihat independen untuk penyusunan konstitusi baru di Istana Nasional di Port-au-Prince, Haiti 30 Oktober 2020. [REUTERS/Andres Martinez Casares/File Photo]


Dumont berkata, harapan terbesar untuk menjaga stabilitas politik Haiti sembari mempersiapkan pemilu baru adalah membentuk dewan persatuan transnasional. Dengan mempersatukan lima pemimpin, termasuk PLT Presiden Claude Joseph, Dumont berkeyakinan kompromi bisa dicapai untuk mengendalikan situasi.

"Kita harus mencapai kompromi politik yang mengacu pada kepentingan publik. Hal tersebut mungkin dilakukan dan satu-satunya cara untuk keluar dari malapetaka ini," ujar Dumont menegaskan.

Ditanyai soal langkah Claude Joseph meminta Amerika mengirimkan pasukan militer untuk berjaga di Haiti, Dumont mengatakan hal itu adalah langkah politik. Joseph, kata ia, mencoba mendapat dukungan Amerika dengan mencoba menunjukkan bahwa ia berada di pihak Negeri Paman Sam.

Kabar terakhir, Presiden Amerika Joe Biden menolak permintaan itu. "Saya rasa warga Haiti juga tidak akan mau menerima intervensi militer semacam itu," ujar Dumont menegaskan. Joseph tidak memberikan keterangan per berita ini ditulis.

Baca juga: Joe Biden Tolak Permintaan Kirim Pasukan AS ke Haiti

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

1 hari lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

2 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

3 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

3 hari lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

4 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

5 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

5 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

6 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

6 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

7 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya