Ekonomi Nigeria Memburuk Dampak Pandemi Covid-19

Jumat, 16 Juli 2021 10:00 WIB

Seorang wanita berpose dengan mengenakan masker berbahan kain yang senada warna pada topinya, di tengah pandemi wabah Virus Corona di Lagos, Nigeria, 13 Mei 2020. REUTERS/Temilade Adelaja

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Covid-19 telah menjadi pukulan berat bagi Nigeria, salah satu negara paling padat dengan perekonomian terbesar di Benua Afrika. Harga kebutuhan pokok seperti telur, bawang dan minyak goreng, naik sampai 30 persen bahkan lebih.

Buruknya pukulan pandemi Covid-19 telah membuat hanya segelintir warga yang mampu memangkas rambut ke salon. Mereka yang ke salon pun, banyak yang berharap bisa mendapatkan diskon.

“Uang rasanya tidak pernah cukup untuk memenuhi kebutuhan kami,” kata Shehu Ismaila Gbadebo, 38 tahun, penata rambut, yang membandrol USD 1,2 untuk jasa potong rambut darinya.

Advertising
Advertising

Pelajar asal Nigeria, Franca mendisinfeksi tombol lift di Universitas Barat Daya di Chongqing, Cina, 18 Februari 2020. Sejumlah mahasiswa asing di Chongqing turut ambil bagian dalam kampanye pencegahan penyebaran virus Corona. Xinhua/Wang Quanchao

Jutaan warga Nigeria seperti Gbadebo, terseok-seok dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka dan keluarga. Data Bank Dunia memperkirakan, sekitar 18 persen dari rumah tangga di Nigeria punya satu orang dewasa yang tidak makan seharian. Jumlah itu naik dibanding kondisi sebelum pandemi Covid-19, yang besar 6 persen.

Inflasi di Nigeria nyaris menyentuh angka tertinggi. Harga makanan naik hampir 70 persen.

PBB memperingatkan impor bahan makanan dari seluruh dunia diperkirakan menyentuh rekor tertinggi pada tahun ini. Sebab kenaikan harga terjadi pada hampir semua komoditas pertanian dan kenaikan harga energi yang mendorong biaya produksi serta ongkos pengiriman.

Akan tetapi, inflasi yang tinggi ditambah dengan dampak ekonomi, membuat angka pengangguran di Nigeria meningkat dan ketidak-amanan di area-area pertanian telah menyeret kalangan kelas menengah ke dalam lembah kesulitan yang belum pernah terjadi sebelumnya. sejumlah ahli memperingatkan kasus kurang gizi di Nigeria akan memburuk dan potensi munculnya kerusuhan.

Baca juga: Kemiskinan Bikin Perempuan di Nigeria Rela Jual Diri Demi Indomie

Sumber: Reuters

Berita terkait

Harga Tiket MotoGP Mandalika Didiskon 50 Persen Selama 26 April hingga 5 Mei 2024

1 hari lalu

Harga Tiket MotoGP Mandalika Didiskon 50 Persen Selama 26 April hingga 5 Mei 2024

Harga tiket ajang MotoGP di Sirkuit Pertamina Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, didiskon 50 persen selama periode early bird.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

3 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulhas Prediksi Harga Bawang Merah Turun dalam Waktu Sepekan

3 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulhas Prediksi Harga Bawang Merah Turun dalam Waktu Sepekan

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas yakin harga bawang merah akan kembali normal dalam kurun waktu seminggu ke depan.

Baca Selengkapnya

Resmi Dirilis di China, Ini Spesifikasi iQOO Z9 dan Z9x

3 hari lalu

Resmi Dirilis di China, Ini Spesifikasi iQOO Z9 dan Z9x

Duo iQOO Z9 memiliki bingkai datar dan modul kamera persegi dengan sudut membulat seperti yang ditemukan pada iQOO 12.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya