Thailand Batasi Ekspor Vaksin AstraZeneca, Ini Dampaknya Untuk Indonesia
Reporter
Terjemahan
Editor
Dewi Rina Cahyani
Rabu, 14 Juli 2021 18:34 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Thailand mempertimbangkan untuk membatasi ekspor vaksin AstraZeneca (AZN.L) yang diproduksi secara lokal. Vaksin AstraZeneca ini akan digunakan untuk memerangi pandemi Covid-19 di dalam negeri.
Menurut seorang pejabat Thailand, langkah ini kemungkinan akan berdampak terhadap pasokan vaksin AstraZeneca di negara tetangga dan kekhawatiran proteksionisme vaksin.
Kebijakan ini dikhawatirkan bisa mengurangi pasokan ekspor vaksin ke Malaysia, Vietnam dan Indonesia. Selain itu memerangi pandemi Covid-19 bakal terganggu karena pasokan yang berkurang.
Nakorn Premsri, anggota kunci dari Komite Vaksin Nasional, mengatakan kepada wartawan bahwa komite telah menyetujui prinsip pada rancangan ihwal mengatur kuota ekspor vaksin tersebut. "Saat ini perintah itu belum dikeluarkan," kata Nakorn.
Pada akhir Juni, AstraZeneca Thailand menyatakan bahwa mitranya Siam Bioscience yang dimiliki oleh Raja Maha Vajiralongkorn, akan memproduksi 180 juta dosis vaksin Covid-19 tahun ini. Lebih dari sepertiga produksi untuk Thailand dan dua pertiga untuk negara lain di Asia Tenggara.
"Saat ini kami akan berbicara dengan produsen vaksin sehingga mereka dapat mengirimkan vaksin ke Thailand dengan cara yang sesuai dengan situasi wabah di negara itu," kata Nakorn kepada wartawan.
Perwakilan AstraZeneca tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk mengomentari pernyataan Nakorn.
Thailand termasuk negara dengan tingkat penyebaran covid-19 yang tinggi. Dalam beberapa pekan terakhir lebih dari 8.000 kasus baru dilaporkan. Sedangkan jumlah penduduk yang divaksin hanya 5 persen dari populasi penduduk sebanyak 66 juta jiwa.
Baca: Inggris hingga Belanda Tawarkan Bantuan Vaksin Covid-19 untuk Indonesia
REUTERS