Korea Utara Tolak Bantuan dari Amerika Serikat, Sebut Skema Politik Jahat

Reporter

Terjemahan

Selasa, 13 Juli 2021 08:30 WIB

Sebuah bus didisinfeksi di tengah kekhawatiran atas penyebaran virus corona di Pyongyang, Korea Utara, 22 Februari 2020. Kyodo via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara menolak bantuan kemanusiaan dari Amerika Serikat. Alasannya bantuan itu adalah skema politik jahat yang digunakan untuk menekan negara lain.

Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Kang Hyon Chol, peneliti senior di asosiasi untuk promosi pertukaran ekonomi dan teknologi internasional. Lembaga itu berafiliasi dengan Kementerian Luar Negeri Korea Utara.

Sebelumnya Kementerian luar negeri Korea Utara mengkritik bantuan AS di situs resmi pada hari Minggu, 11 Juli 2021. Kritik itu adalah indikasi yang jelas dan mencerminkan pemikiran pemerintah.

Kang Hyon Chol menyoroti bantuan AS di negara-negara lain di dunia. Ia menghubungkan bantuan tersebut dengan tujuan kebijakan luar negeri atau tekanan pada masalah hak asasi manusia.

"Ini dengan jelas mengungkapkan bahwa niat tersembunyi Amerika untuk menghubungkan bantuan kemanusiaan dengan masalah hak asasi manusia adalah untuk melegitimasi tekanan terhadap negara-negara berdaulat dan mencapai skema politik jahat mereka," tulis Kang.

Advertising
Advertising

Di antara contoh yang disebutkan adalah menurunnya bantuan Amerika kepada pemerintah di Afghanistan. Amerika Serikat akan menarik pasukannya yang terakhir dalam beberapa minggu mendatang.

"Dalam praktik sebenarnya banyak negara telah mengalami rasa pahit sebagai akibat dari menggantungkan banyak harapan pada bantuan dan bantuan kemanusiaan Amerika," kata Kang.

Para pejabat Amerika mengatakan mereka mendukung bantuan kemanusiaan ke Korea Utara. Namun Amerika Serikat tidak berencana memberikan bantuan langsung.

Bantuan juga ditawarkan Korea Selatan yang berjanji akan menyediakan vaksin virus corona jika diminta. Beberapa analis berpendapat bahwa bantuan asing semacam itu dapat membuka peluang untuk melanjutkan pembicaraan diplomatik dengan Korea Utara, yang telah menolak sebagian besar tawaran dari Seoul dan Washington sejak 2019.

Kementerian Unifikasi Korea Selatan, yang menangani hubungan dengan Korea Utara, mencatat artikel itu bukan pernyataan resmi. Pemerintah juga akan terus mencari cara untuk bekerja sama dengan Pyongyang untuk memastikan kesehatan dan keselamatan di kedua Korea.

Korea Utara tidak tertarik terhadap bantuan dari Korea Selatan atau Amerika Serikat. Namun negara ini telah menerima bantuan terbatas dari China dan Rusia.

Baca: Korea Utara Tolak Bantuan 2 Juta Vaksin AstraZeneca, Alasannya?

REUTERS

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

14 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

1 hari lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya