Kuba Diguncang Unjuk Rasa, Warga Frustasi Penanganan Pandemi

Reporter

Terjemahan

Senin, 12 Juli 2021 11:23 WIB

Santera Mailyn Lopez (tengah), melakukan ritual dengan kedua temannya untuk membangkitkan kehadiran "Olokun," seorang suci yang menurut Santeria tinggal di laut dan membawa satu kesehatan, kemakmuran dan stabilitas, di pantai Chivo di Havana, Kuba, 14 April 2018. AP/Ramon Espinosa

TEMPO.CO, Jakarta - Unjuk rasa jarang terjadi di Kuba, namun pada Minggu 11 Juli 2021, ribuan warga turun ke jalan. Mereka frustrasi atas kinerja pemerintah dalam menangani pandemi, kecepatan vaksinasi COVID-19 pemerintah disebut mengabaikan rakyatnya.

Dalam pidato yang disiarkan secara nasional pada Minggu sore, Presiden Miguel Diaz-Canel, yang juga mengepalai Partai Komunis, menyalahkan Amerika Serikat atas kerusuhan itu. Dengan senapan mesin terpasang di belakang mobil jip pasukan khusus di Havana, Diaz-Canel meminta para pendukungnya agar tak terprovokasi.

Ribuan orang berkumpul di pusat kota Havana dan di sepanjang jalan tepi pantai. Polisi hadir di tengah kerumunan padat tersebut, ada beberapa pengunjuk rasa yang ditangkap tetapi tidak ada konfrontasi besar.

Protes pecah di Kota San Antonio de los Banos di Provinsi Artemisa, berbatasan dengan Havana. Dalam video yang beredar di media sosial, ratusan penduduk meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah. Mereka menuntut pemerintah memperbaiki kinerja mulai dari penyediaan vaksin corona hingga penghentian pemadaman listrik yang terjadi setiap hari.

“Saya baru saja membeli makanan di kota. Ada banyak orang di sana,” kata Claris Ramirez, warga setempat melalui telepon. "Mereka memprotes pemadaman, bahwa tidak ada obat."

Advertising
Advertising

Diaz-Canel, yang baru saja kembali dari San Antonio de los Banos, mengatakan banyak pengunjuk rasa yang tulus. Namun mereka dimanipulasi oleh kampanye media sosial yang diatur AS dan tentara bayaran di lapangan. Dia menyatakan tak akan menoleransi provokasi tersebut.

Dalam dua tahun terakhir, krisis ekonomi di Kuba memburuk. Pemerintah menyalahkan krisis terjadi akibat sanksi Amerika Serikat dan pandemi,. Sementara dari pihak oposisi, krisis terjadi akibat ketidakmampuan pemerintah dan sistem satu partai.

Baca: Kuba Klaim Vaksin Soberana 2 Efektif 91,2 Persen Terhadap Covid-19

REUTERS

Berita terkait

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

3 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

5 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

1 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

1 hari lalu

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

1 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

4 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

7 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

7 hari lalu

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

8 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya