Israel Izinkan Sewa Rahim, Dukung Pasangan LGBTQ Punya Anak

Reporter

Terjemahan

Senin, 12 Juli 2021 08:16 WIB

Seorang anggota komunitas LGBTQ menunjukkan salam tiga jari dalam protes menentang kudeta militer di Myanmar, 19 Februari 2021. Foto: REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Upaya pasangan LGBTQ Israel untuk mendapat anak melalui ibu pengganti akan segera terwujud. Mahkamah Agung Israel membuka jalan bagi pasangan sesama jenis untuk memiliki anak melalui ibu pengganti. Langkah ini dipuji oleh anggota parlemen dan aktivis sebagai kemenangan untuk hak-hak LGBTQ.

Sejak 2022, pengadilan telah memutuskan bahwa undang-undang surrogacy atau penggunaan ibu pengganti, telah memperluas akses ke wanita lajang tetapi mengecualikan pasangan gay. Hal ini dinilai merusak hak atas kesetaraan dan hak untuk menjadi orang tua.

Saat itu pemerintah diberi waktu satu tahun untuk menyusun undang-undang baru. Namun parlemen gagal memenuhi tenggat waktu.

Dengan terbitnya putusan MA tersebut, perubahan undang-undang akan berlaku enam bulan untuk diterbitkannya aturan yang lebih baku.

Putusan MA itu disambut beragam reaksi. Aguda, kelompok aktivis LGBTQ Israel, memuji keputusan itu sebagai tonggak bersejarah dalam perjuangan mereka untuk kesetaraan.

Advertising
Advertising

Anggota parlemen Ultra-Ortodoks Aryeh Deri, mantan menteri dalam negeri negara Israel menulis di Twitter bahwa keputusan pengadilan itu merupakan pukulan serius bagi identitas Yahudi Israel. “Sebagian besar negara ingin menjaga tradisi Israel, melestarikan nilai-nilai keluarga Yahudi,” tulisnya.

Wakil Menteri Luar Negeri Idan Roll, seorang anggota Knesset yang secara terbuka gay, membalas unggahan Deri. “Saya yakin bahwa sebagian besar negara mencintai dan menghormati keluarga Yahudi yang diciptakan melalui ibu pengganti.”

Etai dan Yoav Pinkas Arad, pasangan gay yang mengajukan banding ke pengadilan terhadap undang-undang surrogacy pada tahun 2010, mengatakan keputusan itu merupakan langkah besar untuk kesetaraan. Tidak hanya untuk LGBTQ di Israel, tetapi untuk kesetaraan di Israel secara umum.

Di bawah peraturan yang ada, pasangan sesama jenis Israel yang ingin menjadi orang tua tidak dapat menggunakan pengganti. Mereka juga sering terhalang oleh biaya tambahan untuk mencari pengganti di luar negeri.

Berbeda dengan sebagian besar negara-negara di Timur Tengah yang konservatif, Israel toleran terhadap komunitas LGBTQ. Mulai dari tentara, anggota parlemen, artis dan penghibur, serta menteri kesehatan Israel secara terbuka mengakui bahwa mereka gay. Meskipun demikian tetap ada hambatan seperti tidak diakuinya pernikahan sipil sesama jenis.

Baca: Benjamin Netanyahu Akhirnya Tinggalkan Kediaman Resmi Perdana Menteri Israel

AP | REUTERS

Berita terkait

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

5 menit lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

3 jam lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

13 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

16 jam lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

17 jam lalu

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

Jumlah truk pembawa bantuan kemanusiaan yang masuk Jalur Gaza jumlahnya masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

18 jam lalu

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

19 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Hubungan Sesama Jenis Sah Dilarang di Irak, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

22 jam lalu

Hubungan Sesama Jenis Sah Dilarang di Irak, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Parlemen Irak melarang hubungan sesama jenis. Didukung oleh mayoritas partai Syiah.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

23 jam lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

1 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya