Hadapi Taliban, Militer Afghanistan Pasang Sistem Anti-Rudal di Bandara Kabul

Senin, 12 Juli 2021 11:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Afghanistan memasang sistem anti-rudal di Bandara Kabul pada Ahad kemarin, 11 Juli 2021. Dikutip dari Channel News Asia, pemasangan tersebut sebagai langkah respon atas meluasnya daerah yang berhasil diduduki Taliban. Dalam beberapa serangan terakhir, Taliban aktif melakukan serangan roket ke distrik-distrik strategis Afghanistan.

Per berita ini ditulis, Taliban sudah menguasai kurang lebih 85 persen dari wilayah kedaulatan Afghanistan. Dengan kedudukan yang kian terpojok, militer Afghanistan mulai mencari cara untuk menghalang serangan Taliban pasca Amerika dan NATO menarik pasukannya dari sana.

"Sistm anti-rudal yang baru terpasang mulai beroperasi di Kabul per pukul 02.00 pagi waktu setempat. Sistem ini terbukti ampuh di dunia untuk menangkal serangan roket dan rudal," ujar Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, dalam keterangan persnya.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Tariq Arian menjelaskan bahwa sistem dipasang di bandara karena fungsinya strategis. Sementara itu, juru bicara Militer Afghanistan Ajmal Omar Shinwari menyatakan sistem anti-rudal tersebut merupakan hasil donasi.

Tentara Nasional Afganistan (ANA) berpatroli di daerah dekat pos pemeriksaan yang direbut kembali dari Taliban, di distrik Alishing, provinsi Laghman, Afganistan, 8 Juli 2021.[REUTERS/Parwiz]


Shinwari tidak menyebutkan negara mana yang menyumbangkan sistem anti-rudal itu. Mengingat sebagian tentara Amerika dan NATO masih berada di Afghanistan, diduga sistem tersebut dihadirkan salah satunya untuk mengawal jalannya penarikan pasukan dari sana.

"Teknlogi sistem rudal ini begitu kompleks. Sekarang, teman-teman asing kami yang mengoperasikannya sementara kami membangun kemampuan untuk menggunakannya," ujar Shinwari sambil menambahkan satuannya telah membunuh 1.177 Taliban dalam sepekan terakhir.

Sebagai catatan, Taliban aktif melakukan serangan roket dan mortar ke arah Militer Afghanistan yang berada di daerah pinggiran. Teknik itu dipakai juga oleh ISIS.

ISIS mengklaim sebagai dalang serangan roket ke pangkalan udara Bagram. Sebagaimana diketahui, Militer Amerika menyerahkan pangkalan udara militer tersebut kepada Afghanistan agar menjadi basis operasi mereka yang baru. Adapun di Bagram sudah terpasang sejumlah sistem pembalas roket, artileri, dan mortar (C-RAM).

"Taliban sejatinya tidak memiliki kapasitas sebaik kami. Walau begitu, mereka telah menunjukkan bahwa mereka bisa meluncurkan roket yang sudah dimodifikasi dari kendaraan dan menimbulkan kepanikan, terutama jika diarahkan ke airport," ujar salah pejabat tentara NATO.

Baca juga: Pilot Afghanistan Jadi Target Pembunuhan Taliban

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

2 hari lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

3 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

3 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

10 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

29 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

30 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

39 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

40 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

41 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

41 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya