Panglima Militer Zimbabwe Meninggal karena Kanker

Kamis, 8 Juli 2021 18:39 WIB

Ilustrasi tokoh meninggal. Pixabay/Carolynebooth

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima Militer Zimbabwe, Edzayi Chimonyo, meninggal karena sakit kanker pada Kamis pagi, 8 Juli 2021 waktu setempat. Tentara memiliki peran yang cukup berpengaruh dalam politik Zimbabwe.

Sebelumnya pada November 2017, militer Zimbabwe ikut turun tangan dalam upaya menggulingkan mantan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe, yang sekarang sudah meninggal. Kudeta ini menjadi jalan bagi Emmerson Mnangagwa untuk maju menjadi Presiden Zimbabwe saat ini.

Ilustrasi tokoh meninggal. Pixabay/Carolynebooth

Advertising
Advertising

Chimonyo menduduki jabatan sebagai panglima militer Simbabwe setelah kudeta terhadap Mugabe terjadi. George Charamba, Juru bicara Kepresidenan Zimbabwe mengatakan selama ini Chimonyo berjuang melawan penyakit kanker, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Sama seperti pucuk pimpinan militer lainnya di Zimbabwe, Chimonyo adalah mantan pejuang dalam perang kemerdekaan Zimbabwe pada 1970-an.

Oposisi di sering menuding Angkatan Darat Zimbabwe secara terbuka mendukung partai berkuasa di negara itu. Hal tersebut jelas melanggar konstitusi.

Baca juga: Rektor IPB: Indeks Keberlanjutan Pangan RI di Bawah Zimbabwe dan Ethiopia

Sumber: Reuters

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

3 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

4 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

5 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

5 hari lalu

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

6 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

7 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

8 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

9 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

9 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

10 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya