Afghanistan Balas Serbuan Taliban di Wilayah Utara dengan Serangan Udara

Kamis, 8 Juli 2021 13:42 WIB

Komando Afganistan tiba untuk memperkuat pasukan keamanan di Faizabad, ibu kota provinsi Badakhshan, setelah Taliban merebut distrik lingkungan Badakhshan baru-baru ini, 4 Juli 2021. [Kementerian Pertahanan Afganistan//Handout via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Afghanistan tidak tinggal diam terhadap aksi agresif Taliban merebut wilayah-wilayah miliknya. Untuk membalas kelompok pemberontak tersebut, pemerintah meluncurkan serangan udara dan pasukan khusus ke kota Qala-e-Naw, utara Afghanistan di mana merupakan target serangan terbaru Taliban pada Rabu kemarin.

"Taliban menyerbu sebagian kota kami, namun kemudian menghadapi rekasi keras (dari Militer Afghanistan)," ujar Gubernur Provinsi Badghis, Husamuddin Shams, soal penyerbuan ke kota Qala-e-Naw, dikutip dari Reuters, Kamis, 8 Juli 2021.

Shams berkata, Taliban menyerbu kota Qala-e-Naw dari tiga arah pada Rabu pagi. Beruntung baginya, pasukan Afghanistan berhasil merepon serangan tersebut dan memastikan Qala-e-Naw tidak masuk dalam daftar wilayah yang berhasil diduduki Taliban.

Komandan Pasukan Khusus Afghanistan, Sayed Nezami, membenarkan pernyataan Shams bahwa pihaknya telah mengosongkan kota Qala-e-Naw dari musuh. Ia mengklaim Taliban kehilangan banyak pasukannya dalam serangan balasan kemarin dan sekarang tengah mencoba keluar dari Qala-e-Naw.

Pria bersenjata berjalan menuju pos pemeriksaan saat bersiap-siap menghadapi militan Taliban di Distrik Ghorband, Provinsi Parwan, Afghanistan, 29 Juni 2021. Presiden AS Joe Biden dan NATO mengatakan pada pertengahan April mereka akan menarik sekitar 10.000 tentara asing yang masih berada di Afghanistan pada 11 September. REUTERS/Omar Sobhani


Menurut keterangan Afghanistan, kelompok Taliban sempat menguasai bangunan-bangunan strategis di Qala-e-Naw dalam serbuannya. Beberapa di antaranya adalah gedung Direktorat Keamanan Nasional (NDS), kantor kepolisian daerah, serta kantor kepala daerah.

"Qala-e-Naw dalam kondisi yang benar-benar kacau dan pasukan keamanan serta warga tidak tahu harus berbuat apa. Di Penjara Badghis, 200 narapidana berhasil menjebol pagar lapas dan kabur," ujar anggota dewan Badghis, Abdul Aziz Bek, soal situasi di Qala-e-Naw sebelum Militer Afghanistan hadir di sore harinya.

Aksi Taliban makin agresif di Afghanistan sejak Amerika memutuskan untuk menarik pasukannya. Walaupun perjanjian damai telah mereka teken bersama Amerika dan Afghanistan, Taliban memutuskan untuk tidak memenuhi perjanjian tersebut. Per Rabu kemarin, Taliban diyakini sudah menguasai 30 persen dari 421 distrik di Afghanistan.

Presiden Amerika Joe Biden, pada Jumat pekan lalu, menyatakan dirinya tidak akan menarik personil militer hingga habis tak bersisa di Afghanistan. Beberapa akan dibiarkan menetap untuk menjaga bangunan-bangunan Amerika yang berada di Afghanistan seperti Gedung Kedubes. Namun, mendapati Taliban makin agresif mengambil wilayah, Joe Biden diagendakan mengontak Pemerintah Afghanistan Kamis ini untuk membahas respon.

Baca juga: Afghanistan Ditinggalkan Tentara Amerika, Rusia Tawarkan Bantuan Pengganti

ISTMAN MP | REUTERS




Berita terkait

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

1 hari lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

3 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

3 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

4 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

6 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

6 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

7 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

8 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

8 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya