Presiden Haiti Tewas Ditembak, Ini 5 Hal yang Perlu Diketahui

Kamis, 8 Juli 2021 11:46 WIB

Presiden Jovenel Moise dan istrinya, Martine Moise, mendatangi lokasi gempa bumi Haiti untuk mengenang mereka yang meninggal dalam bencana alam pada 2010 lalu itu (Sumber: Reuters/ Jeanty Junior Augustin)

TEMPO.CO, Jakarta - Pembunuhan Presiden Jovenel Moise menimbulkan kegemparan di Haiti. Berkali-kali ditekan untuk mundur, publik Haiti tidak menyangka mantan eksportir pisang itu akan meninggalkan posisinya dengan cara dibunuh. Ia ditembak oleh kelompok bersenjata di kediamannya pada Rabu dini hari, waktu setempat, 7 Juli 2021.

Kematiannya meninggalkan kekosongan kepemimpinan di Haiti. Perdana Mentri yang ada sekarang pun, Claude Joseph, posisinya adalah pelaksana tugas. Hal itu membuat situasi di Haiti yang tengah mengalami krisis ekonomi kian rumit. Berikut beberapa hal yang perlu diketahui soal situasi di Haiti saat ini pasca pembunuhan Presiden Jovenel Moise:

Jovonel Moise, Presiden Haiti. Sumber: Reuter

1. Siapa yang Membunuh Moise?
Latar belakang kelompok pembunuh Presiden Jovenel Moise masih misterius hingga sekarang. Detil yang diketahui baru mereka bisa berbahasa Spanyol dan mereka menyamar sebagai anggota Badan Pemberantasan Narkotika Amerika (DEA) ketika berkunjung ke kediaman Moise, Rabu.

Berkembang dugaan mereka adalah bagian dari kelompok yang berusaha menggulingkan Moise pada Januari lalu. Sekarang, mereka sedang baku tembak dengan Kepolisian Haiti di ibu kota Haiti, Port-au-Prince.


Para pengunjuk rasa mencoba untuk melewati barisan polisi selama demonstrasi untuk menuntut pengunduran diri presiden Haiti Jovenel Moise, di jalan-jalan Petion Ville, Port-au-Prince, Haiti 11 Oktober 2019. Diketahui, beberapa pekan belakangan negara Haiti sedang dilanda aksi massa yang mendesak presiden negara tersebut untuk mengundurkan diri. REUTERS/Andres Martinez Casares

2. Siapa Pengganti Moise?
Seperti disebutkan sebelumnya, meninggalnya Moise menimbulkan kevakuman kekuasaan. Pemerintahan sekarang dijalankan oleh PM Claude Joseph di mana ia sendiri bukan PM tetap, melainkan pelaksana tugas. Ada kekhawatiran bakal terjadi kegaduhan politik untuk mencari presiden baru.

Sekarang, Status Darurat Nasional berlaku di Haiti. Segala kegiatan publik tak diperbolehkan ada dan warga diminta menetap di rumah. Status itu akan berlaku selama dua pekan, untuk mempermudah otoritas mencari kelompok yang mendalangi pembunuhan Jovenel Moise.

Khawatir akan potensi kerusuhan di Haiti, Republik Dominika memutuskan untuk menutup perbatasannya.


Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan di Gedung Putih pada perayaan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat "Fourth of July" di Washington, AS, 4 Juli 2021. [REUTERS/Evelyn Hockstein/File Foto]

3. Bagaimana Tanggapan Komunitas Internasional?
Berbagai negara mengecam pembunuhan Presiden Jovenel Moise. Presiden Amerika Joe Biden, misalnya, menyebut pembunuhan Moise sebagai aksi yang keji. Adapun Amerika, yang juga pendonor utama Haiti, menyatakan siap memberikan bantuan jika diperlukan.

DK PBB dikabarkan bakal menggelar rapat pada Kamis ini untuk membahas pembunuhan Moise dan menentukan apa yang bisa mereka lakukan. Dulu, DK PBB menempatkan pasukan perdamaian di Haiti untuk mengawal pemulihan pasca mantan Presiden Jean -Bertrand Aristide digulingkan 204. Namun, pada 2019 lalu, mereka ditarik.


Jovonel Moise, Presiden Haiti. Sumber: Reuters

4. Seperti Apa Moise di Mata Rakyatnya?
Moise adalah figur yang tidak disukai oleh warga Haiti. Mereka berkali-kali meminta Moise untuk turun dari jabatannya. Namun, apabila mengacu pada konstitusi, masa kepemimpinannya akan berakhir tahun depan.

Di kalangan oposisi, Moise ditutuh membiarkan korupsi dan kekerasan merajalela di Haiti. Selain itu, ia juga dianggap tidak becus menjalankan pemerintahan. Alasannya, sejak memimpin di tahun 2017, Moise berkali-kali gagal menggelar pemilu daerah maupun nasional yang menyebabkan berbagai badan pemerintahan kosong.

Perkembangan terakhir, ia dikabarkan hendak mereformasi konstitusi akhir tahun ini. Oleh berbagai oposisi, ia dituduh hendak memperpanjang masa kepemimpinannya dan berubah menjadi pemimpin yang otoriter.


Seorang pengunjuk rasa menjarah barang dagangan di Port-au-Prince, Haiti, 11 Februari 2019. REUTERS/Jeanty Junior Augustin

5. Bagaimana Krisis di Haiti Sekarang?
Di bawah kepemimpinan Moise, Haiti menghadapi krisis ekonomi. Perekonomiannya turun 3,8 persen di tahun 2020 dan 60 persen penduduknya hidup dalam kemiskinan.

Situasi pandemi COVID-19 dan banyaknya aksi kekerasan di sana memperburuk situasinya. Hal itu bahkan sampai memblokir jalan Doctors Without Borders maupun Unicef untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Haiti. Alhasil, banyak warga Haiti yang kesulitan hidup, bahkan mengalami busung lapar serta malnutrisi.

Menurut laporan UNICEF, kurang lebih 86 ribu anak-anak berusia di bawah lima tahun mengalami malunutrisi akut di Haiti.

Baca juga: Misteri Penembak Presiden Haiti Terungkap: Berbahasa Inggris dan Spanyol

ISTMAN MP | REUTERS | CNNN

Berita terkait

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

1 hari lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

2 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

3 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

3 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

3 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

3 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

5 hari lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

5 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya