Top 3 Dunia: Warga Malaysia Kibarkan Bendera Putih, Panic Buying di Vietnam

Reporter

Terjemahan

Kamis, 8 Juli 2021 06:06 WIB

Halijah Naemat, 74 tahun, mengibarkan bendera putih setelah dia menerima bantuan dari orang lain di rumahnya selama lockdown di tengah wabah penyakit coronavirus (COVID-19), di Petaling Jaya, Malaysia 6 Juli 2021. [REUTERS/Lim Huey Teng]

TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler di kanal dunia sepanjang hari kemarin dimulai dari warga Malaysia mengibarkan bendera putih saat lockdown. Bendera dikibarkan bila warga meminta bantuan.

Berita lainnya adalah panic buying terjadi di ibu kota Vietnam akibat isu lockdown. Berita terpopuler ketiga Thailand menolak memberikan vaksin mRNA ke staf medis akibat khawatir vaksin Sinovac diragukan. Berikut selengkapnya:

1. Warga Malaysia Kibarkan Bendera Putih Minta Bantuan Selama Lockdown

Sepekan ini bendera putih ramai beredar di jejaring internet Malaysia ketika pemerintah menerapkan lockdown nasional untuk mengendalikan lonjakan wabah Covid-19 terburuk negara itu.

Di Petaling Jaya, di tepian sungai Way, gerbang bambu rumah bata itu dipasang bendera putih dengan pancang tiang panjang.

Advertising
Advertising

Jambu Nathan Kanagasabai, pria berusia 64 tahun, memasang bendera putih itu pada 1 Juli pagi setelah melihat unggahan jaringan ritel lokal yang menawarkan bingkisan makanan kepada mereka yang sangat membutuhkan bantuan.

Tidak lama setelah itu, orang yang lewat memperhatikan permohonannya dan memberi tahu komite desa setempat.

"Ketua komite menawari ayah saya uang tunai, tapi dia hanya butuh makanan karena segan (malu)," kata putri Jambu Nathan, Vani, dikutip dari Channel News Asia, 7 Juli 2021.

Kampanye, yang diluncurkan di media sosial baru-baru ini, mengatakan orang harus mengirimkan "bendera putih" untuk menunjukkan bahwa mereka membutuhkan bantuan, terutama dalam hal kebutuhan karena negara lockdown total, menurut Free Malaysia Today.

"Kibarkan bendera putih jika butuh bantuan, tidak perlu mengemis atau merasa malu. Jangan mengambil tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang yang Anda cintai," tulis seruan yang beredar di media sosial Malaysia.

Baca berita lengkapnya di sini.


<!--more-->

2. Dikabarkan Bakal Lockdown, Panic Buying Terjadi di Ibu Kota Vietnam

Ibu kota Vietnam, Ho Chi Minh, menghadapi panic buying seiring dengan beredarnya kabar lockdown bakal diterapkan. Di berbagai supermarket, kebutuhan-kebutuhan pokok habis dilibas pembeli untuk bertahan hidup selama lockdown diberlakukan. Menurut keterangan para penjaga supermarket, panic buying sudah terjadi sejak Selasa kemarin.

"Mereka membeli segalanya dan sekarang saya tidak bisa membeli bahan apapun untuk anak saya, bahkan telur sekalipun," ujar salah satu warga Vietnam, Huong, dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 7 Juli 2021.

Aksi serupa tidak hanya terjadi di supermarket, tetapi juga di pasar tradisional dan pasar basah. Alhasil, per berita ini ditulis, kedua jenis pasar tersebut telah ditutup di mana mempersulit warga yang belum belanja apapun.

"Banyak rak-rak makanan sudah kosong dan saya benar-benar khawatir akan situasi selanjutnya," ujar warga Vietnam lainnya yang bernama Truong Thi Ngoc.

Sejauh ini, Pemerintah Vietnam belum sekalipun menyatakan bakal ada lockdown. Walau begitu, di kalangan warga sudah beredar spekulasi bahwa lockdown akan dilakukan untuk menekan penyebaran virus COVID-19 yang kian ganas.

Vietnam, per berita ini ditulis, tercatat memiliki 22.341 kasus dan 97 kematian akibat COVID-19. Awalnya, Vietnam tergolong berhasil mengendalikan pandemi COVID-19 dengan kebijakan pembatasan sosialnya yang ketat. Sepanjang Januari hingga Maret, jumlah kasus per hari ini tidak pernah menyentuh angka ratusan.

Baca beritanya di sini.

<!--more-->

3. Takut Vaksin Sinovac Diragukan, Thailand Tolak Berikan Vaksin mRNA ke Staf Medis

Sebuah dokumen kementerian kesehatan Thailand yang bocor telah mendorong seruan agar staf medis yang telah diinokulasi vaksin Covid-19 diberikan dosis penguat vaksin mRNA, setelah kementerian mengatakan langkah seperti itu dapat merusak kepercayaan publik terhadap vaksin Sinovac Biotech.

Memo internal yang memuat berbagai opini itu diberitakan media lokal dan dibagikan secara luas di media sosial, dilansir dari Reuters, 7 Juli 2021. Memo itu dikonfirmasi oleh Menteri Kesehatan Thailand Anutin Charnvirakul sebagai memo asli.

Memo berisi komentar dari seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya, yang merekomendasikan pihak berwenang untuk tidak memberikan suntikan vaksin Pfizer-BioNTech kepada petugas kesehatan garis depan, karena langkah seperti itu akan mengakui bahwa vaksin Sinovac tidak efektif.

Thailand telah memberikan vaksin Sinovac, vaksin yang dibuat dari virus corona yang dijinakkan, kepada sebagian besar petugas kesehatan dan studi lapangan menunjukkan dua dosis 95% efektif dalam mengurangi kematian dan gejala parah. Studi menunjukkan bahwa 71% hingga 91% efektif dalam menghentikan infeksi dengan varian Alpha, Reuters melaporkan.

Sinovac di China tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang kemanjuran vaksinnya.

Baca di sini untuk berita selengkapnya.

Berita terkait

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

2 jam lalu

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

Korea Selatan tercatat sebagai negara penyumbang wisatawan asing terbesar di Vietnam dengan jumlah 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

1 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

2 hari lalu

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

Trenggono menjelaskan alasannya menggandeng negara tetangga, Vietnam untuk budi daya benih lobster. Trenggono telah membuka keran ekspor benur.

Baca Selengkapnya

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

2 hari lalu

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa setidaknya ada lima komoditas di sektor perikanan dan kelautan Tanah Air yang unggul. Ia menyebut lima komoditas itu di antaranya udang, rumput laut, tilapia, lobster, dan kepiting.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

2 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

2 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

3 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

4 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

4 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

5 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya