Di Fiji, Polisi Antar Belanjaan Agar Warga Patuh Lockdown COVID-19
Reporter
Non Koresponden
Editor
Istman Musaharun Pramadiba
Rabu, 7 Juli 2021 14:47 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Mulai hari ini, Pemerintah Fiji membagaikan bahan pokok ke berbagai rumah tangga untuk memastikan warga patuh terhadap lockdown COVID-19. Hal tersebut menyusul penyebaran varian Delta COVID-19 yang kian luas.
Untuk memperlancar proses distribusi, Pemerintah Fiji melibatkan personil kepolisian. Mereka akan ikut mengantar barang-barang dari supermarket ke rumah-rumah warga yang terjebak lockdown COVID-19. Adapun keterlibatan personil Kepolisian Fiji ini diabadikan oleh pemerintah di akun Twitternya.
"Kepolisian dan supermarket, bersama mengantarkan kebutuhan rumah tangga ke warga Fiji di area lockdown dan isolasi. Kami ada untuk memastikan anda mendapatkan bantuan," ujar Pemerintah Fiji, dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 7 Juli 2021,
Dalam unggahan Twitternya, Pemerintah Fiji menunjukkan ada banyak hal yang diantarkan personil kepolisian ke rumah-rumah warga. Ada kebutuhan rumah tangga, bahan masakan, hingga kebutuhan kamar mandi seperti tissue toilet.
Sejak pandemi meledak, Fiji mencatatkan kurang lebih 39 kematian akibat COVID-19. Mayoritas dari jumlah tersebut dicatatkan sejak varian Delta terdeteksi pada April lalu. Sekarang, jumlah kasus harian di Fiji mencapai 500 kasus per hari.
Pemerintah Fiji, awalnya, sempat ragu untuk menerapkan lockdown COVID-19. Namun, begitu mengetahui kasus terus bertambah, rumah sakit penuh, dan banyaknya orang yang terlambat tertulis, mereka berubah sikap.
Kepala Federasi Palang Merah Internasional untuk wilayah Pasifik, Kate Greenwood, menyebut Fiji sesungguhnya menghadapi pandemi yang sama buruknya dengan India. Hal itu berlaku apabila keduanya dibandingkan secara proporsional berdasarkan jumlah populasi mereka. Oleh karenanya, ia berharap warga patuh akan kebijakan pengendalian yang ada.
"Semakin parah situasi di Fiji, semakin darurat peringatan untuk negara-negara Pasifik lainnya untuk bersiap akan kemungkinan terburuk," ujar Greenwood.
Mantan Menteri Kesehatan Fiji Neil Sharma menyatakan hal senada. Ia berkata, warga perlu patuh terhadap lockdown untuk menekan pandemi di Fiji. Menurutnya, lockdown dua pekan cukup ideal untuk situasi sekarang.
"Kami berbeda dibanding negara-negara maju di mana warganya bisa dengan mudah lockdown dan bekerja dari rumah. Di sini, warga masih berkeliaran, tidak memakai masker. Bukan situasi mudah," ujar Neil Sharma soal pandemi COVID-19 di Fiji.
Baca juga: Bermodal Wabah Rendah, Fiji Ingin Bangun Travel Bubble
ISTMAN MP | REUTERS