Filipina Minta Bantuan AS Baca Data Kotak Hitam Pesawat Jatuh

Reporter

Terjemahan

Rabu, 7 Juli 2021 16:14 WIB

Petugas membawa korban kecelakaan pesawat militer Filipina Lockheed C-130 di Patikul, Provinsi Sulu, Filipina, 4 Juli 2021. Pesawat militer Filipina membawa lebih dari 90 orang, sebagian besar tentara. Armed Forces of the Philippines - Joint Task Force Sulu/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Filipina akan mengirim kotak hitam pesawat militer yang jatuh akhir pekan lalu ke Amerika Serikat. Kotak hitam pesawat tentara Lockheed C-130 itu akan dikirimkan ke ahlinya untuk dianalisa.

Panglima Militer Filipina Cirilito Sobejana mengatakan Amerika Serikat telah berkomitmen membantu mendapatkan informasi dari data penerbangan dan perekam suara kokpit. Hasul analisa tersebut bisa dijadikan panduan guna menjelaskan insiden tragis yang menewaskan 53 orang di provinsi selatan Jolo.

Sobejana mengatakan Filipina tidak memiliki kemampuan membaca data di kotak hitam. Namun dia tak menjelaskan kapan para ahli bisa menyelesaikan membaca data kotak hitam tersebut.

Pesawat jatuh itu membawa pasukan menuju lokasi para pemberontak saat jatuh. Jumlah penumpang pesawat 96 orang, dengan 53 tewas dalam kecelakaan udara militer terburuk di negara itu selama tiga dekade terakhir. Di antara yang tewas adalah tiga warga sipil di darat dan kru lainnya terluka.

"Saya mengatakan kepada mereka untuk melakukannya secepat yang kami bisa, kami ingin mendapatkan informasi atau fakta yang akurat," ujar Sobejana.

Advertising
Advertising

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menawarkan bantuan kepada Filipina untuk menyelidiki kecelakaan tersebut. Dalam pembicaraan dengan Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mereka membahas dukungan evakuasi medis yang diberikan oleh personel AS. Termasuk pula bantuan untuk mengidentifikasi korban.

Sobejana mengatakan 16 korban pesawat jatuh telah diidentifikasi. Beberapa korban terbakar tanpa bisa dikenali. Pihak berwenang akan mengandalkan catatan gigi dan pengujian forensik untuk mengidentifikasi mereka.

Baca: Kotak Hitam Pesawat Jatuh di Filipina Ditemukan, Penyelidikan Dimulai

REUTERS

Berita terkait

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

4 jam lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

14 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

14 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

14 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

15 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

17 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

18 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

2 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

2 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya