25 Orang Tewas Dalam Serangan Baru Militer Myanmar

Senin, 5 Juli 2021 10:31 WIB

Tentara Myanmar berjalan di sepanjang jalan selama protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, 28 Februari 2021. [REUTERS / Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan ke warga oleh militer masih terjadi di Myanmar. Dikutip dari kantor berita Reuters, Militer Myanmar membunuh 25 orang dalam serbuan yang terjadi pada Jumat pekan lalu, 2 Juli 2021.

Serangan tersebut terjadi di kota Depayin, Sagaing, kurang lebih 300 kilometer di utara ibu kota Myanmar, Naypyidaw. Menurut keterangan saksi mata, yang enggan disebutkan namanya, empat truk berisi tentara tiba di Depayin pada pagi hari sebelum memulai serangan ke warga.

Saksi mengatakan, para warga yang tergabung dalam Pasukan Pertahanan Rakyat mencoba bertahan dari serangan militer. Namun, persenjataan yang terbatas menyebabkan mereka tak bisa berbuat banyak untuk menghentikan serangan militer.

"Ada banyak orang sekarat di peternakan dan rel-rel kereta api. Militer menembak apapun yang bergerak," ujar saksi tersebut, menambahkan bahwa pamannya ikut mati dalam serangan oleh Militer Myanmar.

Media independen di Myanmar, Myanmar Now, melaporkan bahwa belum semua korban terhitung dalam peristiwa itu. Mereka menyakini jumlah korban lebih dari 30. Selain itu, mereka mengatakan ada 10 ribu warga yang terpaksa kabur dari Depayin akibat serangan militer.

Akun Pasukan Pertahanan Rakyat Depayin di Facebook menambahkan, ada 18 anggota mereka dari puluhan warga yang tewas. Adapun anggota mereka yang bertahan hidup dan mengalami luka-luka ada 11 orang.

Militer Myanmar, per berita ini ditulis, belum memberikan keterangan resmi. Walau begitu, media milik Pemerintah Myanmar, Global New Light, mengklaim Pasukan Pertahanan Rakyat yang menyerang lebih dulu sehingga baku tembak tak terhindarkan.

"Teroris bersenjata mencegat patroli keamanan yang tengah berjalan, membunuh salah satu anggota kami dan mencederai enam orang. Penyerang kabur setelah aksi balasan dari militer," ujar laporan Global New Light yang dikutip dari Reuters.

Serangan Militer Myanmar terhadap rakyat terjadi sejak 1 Februari lalu. Hal itu bermula dari kudeta yang digagas oleh Panglima Militer Jenderal Min Aung Hlaing. Kurang lebih ada 880 orang tewas dan 5200 ditahan sejak serangan kepada rakyat dimulai.

Baca juga: Panglima Militer Myanmar Ulang Tahun, Pengunjuk Rasa Beri Kado Peti Mati

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

3 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

9 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

11 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

11 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

13 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

13 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

15 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

16 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

17 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya