TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin militer Myanmar, Min Aung Hlaing berulang tahun ke-65 hari ini. Alih-alih mendapat kado, hari istimewanya telah diwarnai oleh aksi unjuk rasa di beberapa kota di Myanmar.
Para pengunjuk rasa membakar peti mati tiruan dan gambar Min Aung Hlaing pada Sabtu, 3 Juli 2021. Mereka menentang kudeta pada lima bulan lalu yang diklaim telah menjerumuskan Myanmar ke dalam kekacauan.
Pengunjuk rasa membuat karangan bunga dengan pesan sinis, "Semoga Anda tidak beristirahat dengan tenang" dan "semoga hari ulang tahun dan hari kematian Anda sama."
"Kami membakar ini sebagai kutukan," kata seorang pengunjuk rasa di kota Mandalay. Ia membakar setumpuk kecil gambar Hlaing.
Seorang juru bicara otoritas militer menolak berkomentar atas aksi tersebut.
Min Aung Hlaing mengambil alih kekuasaan pada 1 Februari 2021. Ia menggulingkan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi yang telah membawa Myanmar keluar dari isolasi di bawah junta sebelumnya.
Min Aung Hlaing seharusnya pensiun setelah ulang tahunnya yang ke-65. Namun usia wajib pensiun dibatalkan setelah kudeta.
Militer mengatakan kekuasaan Min Aung Hlaing sudah sejalan dengan konstitusi. Pihak militer justru menuduh Suu Kyi telah melakukan kecurangan karena menang pemilihan November tahun lalu.
Setelah kudeta, protes terjadi di banyak bagian Myanmar hampir setiap hari. Berdasarkan angka dari PBB, lebih dari 880 orang telah dibunuh oleh pasukan keamanan sejak kudeta dan lebih dari 5.200 orang ditahan. Namun angka-angka itu dibantah oleh Kementerian Luar Negeri Myanmar.
Baca : Setelah 2000 Tahanan Politik, PBB Minta Junta Myanmar Bebaskan Aung San Suu Kyi
REUTERS