Wall Street Journal Asia Didenda Rp 208,3 Juta  

Reporter

Editor

Selasa, 25 November 2008 11:03 WIB

TEMPO Interaktif, Singapura: Pengadilan Tinggi Singapura, Selasa (25/11), menghukum harian Wall Street Journal Asia denda $ 25 ribu Singapura atau Rp 208,3 juta karena dinilai menghina pengadilan. Itu merupakan denda terbesar yang terjadi dalam kasus serupa di Singapura.

Hakim Tay Yong Kwang mengeluarkan vonis tersebut tiga pekan setelah mendengarkan argumen dari Kejaksaan Agung dan pengacara Dow Jones (penerbit Wall Street Journal Asia), Philip Jeyaretnam.

Saat sidang, Jaksa Agung Walter Woon meminta pengadilan untuk memberi 'sanksi substansial' kepada penerbit Wall Street Journal Asia untuk memberi efek jera.

Woon menilai serangan tersebut bisa mengganggu penegakan hukum di Singapura. Pemerintah Singapura menilai tiga item yang dilansir Wall Street Journal Asia pada Juni dan Juli 2008 menyerang integritas dan independensi pengadilan-pengadilan di Singapura.

Item pertama adalah editorial mengenai demokrasi Singapura. Editorial tersebut menyoroti kerugian Ketua Partai Demokratik Singapura Chee Soon Juan dan pihak lain karena harus membayar kepada Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Mentor Menteri Lee Kuan Yew akibat pemfitnahan.

Item kedua adalah sebuah surat oleh Dr Chee yang menjawab bantahan item pertama dari pihak Perdana Menteri Lee Hsien Loong. Sementara item ketiga adalah editorial mengenai laporan International Bar Association's Human Rights Institute yang memotret sistem peradilan di Singapura pada Juli.

Woon menilai artikel-artikel tersebut menunjukkan bahwa pengadilan tidak menegakkan hukum secara adil terkait kritik dari para figur politik senior.

The Straits Times| Kodrat Setiawan

Berita terkait

Pemred 'Obor Rakyat' Minta Jokowi Hadir dalam Persidangan  

17 Mei 2016

Pemred 'Obor Rakyat' Minta Jokowi Hadir dalam Persidangan  

Setyardi mengaku ingin membuka komunikasi dengan Presiden Jokowi selaku pelapor kasus tersebut pada 2014.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana, Penulis Obor Rakyat Siap Dengarkan Dakwaan

17 Mei 2016

Sidang Perdana, Penulis Obor Rakyat Siap Dengarkan Dakwaan

Darmawan Sepriyossa akan datang bersama Pemimpin Redaksi Obor Rakyat Setyardi Budiono.

Baca Selengkapnya

Digugat WNA, Harian Suara NTB Menang di Pengadilan

30 Oktober 2014

Digugat WNA, Harian Suara NTB Menang di Pengadilan

Giovanni, 56 tahun, menggugat harian Suara NTB karena harian
terbitan Mataram anak perusahaan Bali Post ini menyebutnya
sebagai eksportir koral ilegal

Baca Selengkapnya

2 Jurnalis Prancis Divonis, Kedubes Prancis Girang  

25 Oktober 2014

2 Jurnalis Prancis Divonis, Kedubes Prancis Girang  

Perwakilan Konsulat Kedutaan Besar Perancis di Jakarta enggan
menilai soal vonis hakim terhadap dua jurnalis Prancis di
Papua.

Baca Selengkapnya

2 Jurnalis Prancis di Papua Divonis 2,5 Bulan Bui

24 Oktober 2014

2 Jurnalis Prancis di Papua Divonis 2,5 Bulan Bui

Vonis hakim 2,5 bulan penjara terhadap dua jurnalis Prancis di Papua lebih ringan dari tuntutan jaksa.

Baca Selengkapnya

2 Jurnalis Prancis di Papua Divonis Hari Ini  

24 Oktober 2014

2 Jurnalis Prancis di Papua Divonis Hari Ini  

Sidang sengaja dipercepat karena dua jurnalis Prancis tersebut
adalah warga negara asing dan telah ditahan sejak 24 Agustus 2014.

Baca Selengkapnya

2 Jurnalis Prancis di Papua Dituntut 4 Bulan Bui  

23 Oktober 2014

2 Jurnalis Prancis di Papua Dituntut 4 Bulan Bui  

Dalam keterangan di sidang, kedua jurnalis Prancis tersebut meminta maaf dan berharap segera bebas.

Baca Selengkapnya

Dua Jurnalis Prancis di Papua Terancam 5 Tahun Bui

20 Oktober 2014

Dua Jurnalis Prancis di Papua Terancam 5 Tahun Bui

Mereka melanggar UU Keimigrasian karena memakai visa kunjungan wisata untuk kegiatan jurnalistik.

Baca Selengkapnya

Warga Italia Adukan Pengadilan Negeri Mataram  

16 April 2014

Warga Italia Adukan Pengadilan Negeri Mataram  

Majelis hakim Pengadilan Negeri Mataram dinilai tidak adil dalam memutus perkara sengketa pemberitaan pers.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Anggap Pernyataan Hotman Tidak Tepat  

8 Oktober 2012

Dewan Pers Anggap Pernyataan Hotman Tidak Tepat  

Hotman meminta majalah Tempo memuat permintaan maaf dalam lima halaman majalah.

Baca Selengkapnya