Malaysia Perketat Lockdown di Kuala Lumpur, Berlakukan Jam Malam

Kamis, 1 Juli 2021 20:35 WIB

Suasana jalanan Kuala Lumpur saat penerapan lockdown di Malaysia, 1 Juni 2021. Malaysia memberlakukan lockdown nasional selama dua pekan akibat melonjaknya kasus Covid-19 di negara tersebut. Xinhua/Chong Voon Chung

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Malaysia memutuskan untuk memperketat kebijakan lockdownnya yang disebut juga sebagai Perintah Pembatasan Gerakan (MCO). Dikutip dari Channel News Asia, pengetatan itu akan berlaku di Selangor dan Kuala Lumpur, tak terkecuali sub-sub distriknya. Adapun hal itu akan berlaku selama dua pekan, dari 3 Juli hingga 16 Juli.

Pemerintah Malaysia menyebut pengetatan ini sebagai Perintah Pembatasan Gerakan Lanjutan (EMCO). Selama EMCO berlaku, warga tidak diperbolehkan untuk keluar dari rumah dari pukul 20.00 hingga keesokan paginya. Selain itu, untuk kegiatan belanja kebutuhan sehari-hari, satu rumah tangga hanya boleh mendelegasikan satu orang, tidak lebih.

"Hanya warga yang bekerja untuk layanan esensial atau pemerintah, dengan dokumen-dokumen lengkap, yang akan diperbolehkan keluar rumah untuk bekerja," ujar Menteri Senior (Pertahanan dan Keamanan) Ismail Sabri Yaakob, Kamis, 1 Juli 2021.

Lebih lanjut, hanya pabrik yang memproduksi makanan dan kebutuhan sehari-hari yang diperbolehkan untuk beroperasi. Beberapa di antaranya adalah produk beras, tepung, roto, gula, minyak, susu, dan obat-obatan.

Pemandangan jalan-jalan yang sepi selama lockdown karena wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Kuala Lumpur, Malaysia 1 Juni 2021. [REUTERS/Lim Huey Teng]


Sementara itu, untuk restoran, Ismail Sabri Yaakob mengatakan mereka tetap boleh buka selama 12 jam, dari pukul 08.00 pagi hingga 20.00 malam. Walau begitu, warga dianjurkan tidak makan ditempat

"Kebijakan EMCO ini diterapkan di wilayah-wilayah yang menunjukkan tren kenaikan infeksi COVID-19. Selangor, misalnya, melaporkan 1800-1900 kasus per hari. Di Kuala Lumpur, 600-1000 kasus per hari," ujar Yaakob. Yaakob menambahkan, kapasitas transportasi publik juga dipangkas 50 persen selama EMCO berjalan.

Ahad kemarin, PM Malaysia Muhyiddin Yassin sudah memperpanjang MCO secara nasional. Gara-garanya, angka kasus belum turun hingga di bawah 4000 orang per hari. Selama angka kasus belum turun, maka pelonggaran lockdown tak akan dilakukan.

Untuk membantu warga yang terdampak lockdown COVID-19, Yassin telah menganggarkan paket stimulus. Nilanya 150 Miliar Ringgit Malaysia atau setara Rp521 Triliun dan akan dinamai sebagai Paket Pemulih.

Baca juga: Perpanjang Lockdown, Malaysia Siapkan Stimulus Rp521 Triliun untuk Bantu Rakyat

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

6 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

17 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

1 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

3 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

3 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

4 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

5 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya