Ingin Hajar Negara Pembully Cina di Ultah Partai Komunis, Xi Jinping Sindir G7?

Kamis, 1 Juli 2021 16:30 WIB

Xi Jinping membacakan pidatonya soal bertindak tegas ke negara-negara pembully Cina dalam ulang tahun 1 Abad Partai Komunis (Sumber: Reuters/ Carlos Garcia Rawlins)

TEMPO.CO, Jakarta - Tanpa tedeng aling-aling, Presiden Cina Xi Jinping membuka ulang tahun 1 Abad Partai Komunis Cina dengan ancaman. Ia mengancam bakal menghajar negara-negara yang mencoba membully Cina. Walau begitu, ia tidak menyebutkan langsung siapa negara-negara yang ia maksud.

"Negara manapun yang berani mencari gara-gara dengan kami akan mendapati kepala mereka dibenturkan ke dinding besi yang dibangun 1,4 miliar warga Cina," ujar Xi Jinping dalam pidatonya di alun-alun Tiananmen, Kamis, 1 Juli 2021.

Pidato Xi Jinping tersebut berbeda dibanding biasanya. Selama ini, Xi Jinping terkenal lebih kalem dalam menebar ancaman. Professor Manajemen Publik dari Bejing Normal University berkata, tujuan utama Xi Jinping sebenarnya bukan mengancam, namun untuk tampil tangguh di negara-negara Barat.

Bulan lalu, dalam KTT G7 yang berlangsung di Cornwall, Inggris, Cina merupakan salah satu topik pembahasan utama di sana. Negara-negara G7 yang terdiri atas Amerika, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Inggris membahas berbagai isu yang berkaitan dengan Cina mulai dari isu HAM, COVID-19, ekonomi, hingga keamanan regional.

Perihal isu HAM, misalnya, negara-negara G7 mencapai konsensus bahwa dugaan genosida dan kerja paksa oleh Cina terhadap komunitas Uighur di Xinjiang harus segera diusut. Soal ekonomi, mereka sepakat untuk membentuk inisiatif infrastruktur baru bernama Build Back Better World (B3W) untuk merespon proyek Belt and Road Cina.

Aktivis Oxfam mengenakan kepala papier mache yang menggambarkan para pemimpin G7 bersantai di pantai saat aksi protes iklim di Pantai Swanpool dekat Falmouth, selama KTT G7, di Cornwall, Inggris, 12 Juni 2021. REUTERS/Phil Noble

Sementara itu, soal COVID-19, negara-negara G7 meminta negeri tirai bambu itu untuk kooperatif mendukung upaya investigasi kedua asal-usul COVID-19. Sejumlah peneliti WHO menuduh Cina mempersulit upaya investigasi asal usul COVID-19 di Wuhan pada Januari lalu dengan ribetnya izin masuk dan dibatasinya akses ke data mentah. Tim penyelidik WHO sampai menyebut kunjungan mereka ke Cina lebih seperti audit dibanding investigasi.

Tak lama setelah KTT rampung, Cina menyebut G7 tengah melakukan manipulasi politik untuk menyudutkan dan mengintervensi urusan internal Cina. Atas hal itu, Cina menegaskan bahwa mereka akan menentang segala upaya intervensi apapun. Pidato Xi Jinping diyakini kelanjutan dari sikap itu.

"Pidato Xi Jinping adalah upayanya untuk tampil tangguh di depan negara-negara Barat. Respon ia yang lebih tegas dibanding biasaya bertujuan untuk membangun semangat patriotisme dan nasionalisme di antara warga Cina," ujar Profesor Manajemen Publik dari Beijing Normal University, Tang Renwu.

Kurt Campbell, Direktur Kebijakan Indo-Pasifik dari Presiden Amerika Joe Biden, mengatakan hubungan Cina dengan G7 dalam posisi dilematis dan kompleks. Di saat kedua kubu saling bertentangan untuk berbagai isu, ia berkata tidak sedikit juga hal-hal di mana mereka harus bekerjasama.

"Amerika tidak memiliki pengalaman ini sebelumnya. Di satu sisi, mereka harus bersikap tegas ke Cina soal isu perdagangan, Ham dan investasi. Di sisi lain, bisakah mereka kooperatif soal perubahan iklim?" ujarnya, dikutip dari The Guardian.

Baca juga: Cina Sebut G7 Melakukan Manipulasi Politik untuk Sudutkan Negaranya

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

17 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

1 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

1 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

1 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

2 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

2 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

2 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

2 hari lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

2 hari lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

2 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya