Korea Selatan Mau Buat Sistem Iron Dome untuk Cegat Artileri Korea Utara

Selasa, 29 Juni 2021 06:00 WIB

Sistem iron dome milik militer Israel diklaim dapat mengantisipasi 90 persen roket yang dilancarkan militan Hamas pada pertempuran yang berlangsung 11 hari pada awal Mei lalu. Defenseworld.net

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Selatan pada Senin menyetujui rencana untuk mengembangkan sistem pencegat artileri senilai Rp37 triliun, mirip dengan sistem Iron Dome Israel, yang dirancang untuk melindungi dari persenjataan senjata jarak jauh dan roket Korea Utara, kata badan akuisisi pertahanan negeri ginseng tersebut.

Sebagian besar sistem itu akan dipasang di daerah sekitar Seoul, yang merupakan rumah bagi sekitar setengah dari total populasi 52 juta, dan berada dalam jangkauan senjata jarak jauh tetangga dan beberapa peluncur roket, menurut laporan Reuters, 28 Juni 2021.

Akhir tahun lalu cetak biru pertahanan pemerintah menyerukan pengembangan Iron Dome ala Korea Selatan yang dapat mempertahankan Seoul dan fasilitas utama.

Pada hari Senin sebuah komite yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan Suh Wook menyetujui proyek tersebut, yang diharapkan akan selesai sekitar tahun 2035 dengan biaya 2,89 triliun won (Rp37 triliun), kata Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA).

"Melalui proyek ini, diharapkan kemampuan untuk merespon ancaman artileri jarak jauh musuh akan diperkuat, serta mengamankan teknologi dalam negeri dan menciptakan lapangan kerja dalam negeri," katanya.

Advertising
Advertising

THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) adalah sistem pertahanan rudal Amerika Serikat yang paling canggih di dunia. Rudal THAAD tidak menghancurkan rudal balistik dengan hulu ledak, melainkan dengan energi kinetik. Rudal THAAD mampu menghadang rudal balistik di atmosfer maupun di luar atmosfer. U.S. Department of Defense, Missile Defense Agency/Handout via Reuters

Kementerian Pertahanan Nasional mengatakan ketika senjata yang ada seperti sistem pertahanan rudal Patriot dan THAAD dirancang untuk menargetkan rudal balistik jarak pendek Korea Utara yang semakin mumpuni, sistem baru ini bertujuan untuk melindungi dari artileri jarak jauh dan beberapa peluncur roket.

Tahun lalu, kementerian pertahanan berjanji untuk membangun sistem pertahanan udara seperti itu sebagai rencana jangka panjang.

Korea Utara tidak mengomentari pengerahan militernya, tetapi para ahli percaya sebagian besar dari 13.600 senjata dan peluncur roket Korea Utara ditempatkan di dekat perbatasan, sekitar 40 km jauhnya dari ibu kota Korea Selatan.

Pyongyang mengerahkan sekitar 1.000 artileri di sepanjang Garis Demarkasi Militer yang memisahkan kedua Korea, termasuk peluncur roket ganda 240 milimeter, yang sebagian besar ditujukan langsung ke Seoul dan wilayah metropolitan, menurut pejabat militer, Yonhap melaporkan.

Korea Utara juga telah berupaya untuk memajukan senjata konvensionalnya, memamerkan jenis baru rudal balistik jarak pendek, dan beberapa peluncur roket selama beberapa tahun terakhir, di tengah pembicaraan denuklirisasi yang terhenti dengan Amerika Serikat dan hubungan antar-Korea yang dingin.

Selain merencakan sistem Iron Dome, pemerintah Korea Selatan juga menyetujui rencana untuk meningkatkan jet tempur F-35A melalui program penjualan militer asing (FMS) government-to-government dengan Amerika Serikat.

Baca juga: Korea Selatan Khawatirkan Rudal Balistik Antar Benua Korea Utara

REUTERS | YONHAP

Berita terkait

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

2 menit lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi, Maroko dan Mesir di KTT OKI Menuntut Gencatan Senjata Segera di Gaza

12 menit lalu

Arab Saudi, Maroko dan Mesir di KTT OKI Menuntut Gencatan Senjata Segera di Gaza

Arab Saudi, Maroko dan Mesir kompak menyerukan gencatan senjata dalam perang Gaza di KTT Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-15

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

1 jam lalu

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

Selain berulang kali menyerukan penutupan Al Jazeera, Israel tercatat berulang kali menyerang wartawan Aljazeera dan keluarganya.

Baca Selengkapnya

Israel Bombardir Rafah Balas Tembakan Roket Hamas, Belasan Orang Tewas

2 jam lalu

Israel Bombardir Rafah Balas Tembakan Roket Hamas, Belasan Orang Tewas

Israel membalas serangan roket Hamas terhadap penyeberangan Kerem Shalom dengan serangan udara yang menewaskan belasan warga di Rafah.

Baca Selengkapnya

Israel Gerebek Kantor Al Jazeera di Yerusalem Usai Pemberedelan

3 jam lalu

Israel Gerebek Kantor Al Jazeera di Yerusalem Usai Pemberedelan

Israel menggerebek kamar hotel di Yerusalem yang dijadikan kantor oleh media Al Jazeera, setelah menutup operasi lokal stasiun televisi tersebut.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Tas Dior Istri Presiden Korsel, Jaksa Agung Perintahkan Penyelidikan

4 jam lalu

Kasus Suap Tas Dior Istri Presiden Korsel, Jaksa Agung Perintahkan Penyelidikan

Suap tas Dior istri Presiden Korsel yang mengguncang membuat jaksa agung turun tangan. Tim dibentuk untuk menyelidiki kasus ini.

Baca Selengkapnya

Hamas Serang Pangkalan Militer Israel di Rafah, Tiga Tentara IDF Tewas

6 jam lalu

Hamas Serang Pangkalan Militer Israel di Rafah, Tiga Tentara IDF Tewas

Bentrokan antara Hamas Israel terjadi di Rafah kemarin. Hamas menyerang pangkalan militer Israel dengan roket yang dibalas oleh Israel.

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

7 jam lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

Peluang Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas Masih Tipis

7 jam lalu

Peluang Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas Masih Tipis

Peluang untuk terjadinya gencatan senjata antara Israel dan Hamas masih jauh dari harapan karena kedua belah pihak masih bersikukuh pada pendirian

Baca Selengkapnya

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

18 jam lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya