Negara Bagian Terkaya India Urungkan Pelonggaran Akibat Varian Delta Plus

Sabtu, 26 Juni 2021 11:00 WIB

Sejumlah pasien dengan gangguan pernapasan menerima bantuan oksigen gratis di Gurudwara (kuil Sikh), di tengah Tsunami COVID-19 di Ghaziabad, India, 30 April 2021. REUTERS/Adnan Abidi

TEMPO.CO, Jakarta - Negara bagian terkaya di India, Maharashtra, mengurungkan niatnya untuk melonggarkan lockdown COVID-19 lebih lanjut. Dikutip dari Channel News Asia, mereka telah memutuskan untuk menutup kembali pusat kerumunan warga seperti bioskop dan mall sejak dibuka pada April lalu. Hal itu dikarenakan muncul varian Delta Plus COVID-19.

Kurang lebih ada 20 kasus di Maharashtra yang didapati terkait dengan varian Delta Plus. Pada Selasa kemarin, Kementerian Kesehatan India menyebut varian Delta Plus sebagai kekhawatiran mereka yang baru selain varian Delta.

"Laju kasus positif dan infeksi harian sebenarnya konsisten menurun hingga sepekan lalu. Namun. Di beberapa kawasan, trennya naik lagi. Kami tidak tahu apakah ioni akibat pelongaran atau varian baru," ujar pejabat senior di Pemerintah Maharashtra, yang enggan disebutkan namanya, Jumat, 25 Juni 2021.

Di India, termasuk menghitung angka di Maharashtra, ada 48 kasus yang dikonfirmasi sebagai hasil varian Delta Plus. Kementerian Kesehatan tengah menguji apakah vaksin yang tersedia saat ini akan mampu melindungi warga dari varian tersebut.

"Kita akan melihat hasilnya dalam 7-10 hari apakah vaksin yang ada sekarang mampu bekerja terhadap varian Delta Plus," ujar Balram Bhargava, Kepala Dewan Riset Medis India.

Di kalagan para pakar, kekhawatiran terbesar soal kehadiran varian Delta Plus adalah angka vaksinasi COVID-19 yang masih rendah di India. Separuh lebih warga India belum menerima vaksin.

Dari 950 juta penduduk dewasa, baru 5,6 persen yang sudah divaksin penuh. Di Maharashtra, yang penduduknya 126 juta orang, hanya 30 juta yang sudah menerima dosis pertama. Masih banyaknya warga yang belum divaksin, ditambah virus yang terus bermutasi dan vaksin yang belum terujii, dianggap para pakar akan berperan menentukan apakah bakal terjadi gelombang ketiga pandemi COVID-19 atau tidak.

"Jika warga tetap bekerja, berbisnis, dan berkumpul tanpa mengikuti protokol kesehatan, maka kasus di India akan meningkat. Pemerintah negara bagian jangan terburu-buru membuka kembali bisnis," ujar Sekretaris Kabinet Uddahv Thackeray.

Saat ini, India tercatat memiliki 30,13 juta kasus dan 393 ribu kematian akibat COVID-19. Dalam 24 jam terakhir, jumlah kasus bertambah 51.667 orang, diikuti jumlah kematian yang bertambah sebanyak 1.329 orang. Belum ada data pasti soal perbandingan varian Delta dan varian Delta Plus

Baca juga: Kasus Harian Menurun, Pakar Anggap India Belum Selamat dari Varian Delta

ISTMAN MP | INDIA

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

1 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

4 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

5 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

8 hari lalu

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.

Baca Selengkapnya

Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

8 hari lalu

Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

Dua lelaki memberondong rumah aktor India Salman Khan di daerah Mumbai Bandra, belum lama ini. Bintang Bollywood ini pernah dapat ancaman pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

8 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

9 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

9 hari lalu

Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

Vivo T3x 5G ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 6 Gen 1.

Baca Selengkapnya