Afrika Terseok-seok Hadapi Pandemi Covid-19
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Jumat, 25 Juni 2021 08:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Africa Centres for Disease Control and Prevention (Africa CDC) John Nkengasong pada Kamis, 24 Juni 2021, menyebut Afrika tidak akan menang melawan pandemi Covid-19. Sebab saat gelombang tiga virus corona menyapu Afrika, negara-negara di benua itu masih terseok-seok mengakses pasokan vaksin virus corona.
Program Covax yang dipimpin WHO berencana melakukan perombakan karena mulai dijauhi oleh negara-negara kaya dan gagal menemui kebutuhan negara-negara miskin. Covax adalah program distribusi vaksin virus corona untuk vaksin yang adil.
Menurut Nkengasong, pihaknya sangat waswas vaksin virus corona bisa datang tepat waktu terlepas dari mana dosis-dosis vaksin virus corona itu datang.
“Gelombang ketiga vaksin virus corona datang dengan tingkat keparahan yang tidak semua negara siap untuk menghadapinya. Dengan begitu, gelombang ketiga virus corona sungguh brutal. Biar saya terus terang, kami tidak akan menang melawan Covid-19 ini di Afrika,” kata Nkengasong.
Dia menekankan, tidak peduli vaksin virus corona itu berasal, apakah dari Covax atau dari sumber mana pun karena yang dibutuhkan adalah akses cepat ke vaksin Covid-19 tersebut. Setidaknya ada 20 negara, yang sedang terseok-seok menghadapi gelombang ketiga wabah virus corona, diantaranya Zambia, Uganda, Republik Demokratik Kongo. Di negara-negara itu, sistem kesehatan di sana sudah kewalahan.
Kepala WHO untuk Afrika, Matshidiso Moeti, mengatakan gelombang ketiga virus corona di Afrika menyebar dengan cepat dan dampaknya sangat buruk. Lonjakan kasus-kasus baru virus corona di Afrika bisa membuat benuat itu menjadi yang terburuk terpukul oleh pandemi Covid-19.
Dia mengingatkan kasus virus corona di Afrika melampaui jumlah vaksin virus corona yang dibutuhkan. Dengan begitu, Afrika amat membutuhkan dan sangat mendesak dikirimnya obat-obat Covid-19.
Baca juga: Lonjakan Jumlah Pasien Covid-19, Kemenkes akan Ubah IGD Jadi Ruang Perawatan
Sumber: Reuters