8.500 Anak-anak Dimanfaatkan Jadi Tentara di Wilayah Konflik

Rabu, 23 Juni 2021 06:00 WIB

Anak-anak di belakang sebuah truk ketika mereka melarikan diri dari kota Ras al Ain, Suriah 9 Oktober 2019. Tentara Turki juga mulai menggempur pangkalan dan depot amunisi dari milisi YPG Kurdi. Serangan artileri, yang juga menargetkan posisi senapan dan sniper YPG, ditujukan ke lokasi yang jauh dari daerah perumahan. REUTERS / Rodi Said

TEMPO.CO, Jakarta - Data PBB yang dipublikasi pada Senin, 21 Juni 2021, mengungkap ada lebih dari 8.500 anak-anak yang dimanfaatkan untuk menjadi tentara pada tahun lalu. Mereka dilibatkan dalam sejumlah konflik di berbagai belahan negara.

Dalam laporan PBB disebutkan, dari 8.500 anak-anak yang dijadikan tentara itu, hampir 2.700 orang terbunuh. Disebutkan pula, tindak kekerasan telah terjadi pada 19.379 anak-anak di 21 konflik yang sedang terjadi di dunia saat ini.

Informasi itu tuangkan dalam laporan PBB kepada Dewan Keamanan bidang anak-anak dan konflik bersenjata. Laporan tersebut diantaranya meliputi informasi pembunuhan, melukai, kekerasan seksual pada anak-anak, penculikan atau perekrutan, tidak adanya akses bantuan dan sekolah serta rumah sakit yang menjadi sasaran konflik.

Advertising
Advertising

Seorang pria Palestina menggendong anak yang terluka terlibat bentrokan dengan tentara Israel di perbatasan Israel-Gaza, selatan Gaza, 4 April 2018. AP

Dalam laporan disebutkan, pada 2020 lalu kekerasan terjadi di Somalia, Republik Demokratik Kongo, Afganistan, Suriah dan Yaman. Terferivikasi ada 8.521 anak-anak, yang di manfaatkan menjadi tentara pada tahun itu. Dari jumlah tersebut, 2.674 anak-anak terbunuh dan 5.748 anak-anak mengalami luka-luka dalam sejumlah konflik yang terjadi.

Laporan PBB mencantumkan pula negara-negara yang masuk daftar hitam lembaga itu agar pihak-pihak yang terlibat dalam konflik, malu dan diharapkan bisa mendorong mereka menerapkan kebijakan yang melindungi anak-anak. Hanya saja, daftar hitam ini sudah lama menjadi kontroversi, di mana sejumlah diplomat mengatakan Arab Saudi dan Israel sama-sama memberikan tekanan agar tidak masuk dalam daftar hitam PBB tersebut.

Israel sama sekali tak pernah masuk dalam daftar PBB itu, sedangkan Arab Saudi yang memimpin koalisi serangan militer, sudah dihapus dari daftar pada 2020 lalu setelah sebelumnya masuk daftar itu dan dipermalukan karena diduga membunuh serta melukai anak-anak di Yaman.

Baca juga: Anak-Anak Migran di AS Diduga Diberikan Makanan Basi

Sumber: Reuters

Berita terkait

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

2 menit lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

2 jam lalu

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

4 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

6 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

11 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

16 jam lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

1 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

1 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

1 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terpanas di Dunia, Ada yang Mencapai 48,5 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terpanas di Dunia, Ada yang Mencapai 48,5 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terpanas di dunia, sebagian besar adalah negara kepulauan yang suhu udaranya dipengaruhi oleh kenaikan suhu air laut.

Baca Selengkapnya